Jelang Pemilu 4 November 2008

Lima Hal yang Dikhawatirkan Demokrat

VIVAnews - Hasil jajak pendapat yang digelar berbagai lembaga hingga saat-saat terakhir menjelang pemilu, memang menunjukkan “kemenangan” Obama. Tapi bukan berarti Partai Demokrat yang mengusung Barack Obama sudah bisa tidur nyenyak dan bersiap merayakan kemenangan.

Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0

Setidaknya ada lima hal yang masih menjadi ganjalan Demokrat untuk benar-benar memenangkan kursi Presiden AS tahun ini, seperti dilansir situs koran The Toronto Star, Minggu 2 November 2008.

Pertama soal Zeituni, bibi Obama dari pihak ayahnya yang tinggal secara ilegal di Boston. Kampanye Obama mengembalikan donasi US$260 atau sekitar 2,6 juta rupiah dari Zeituni Onyango hari Sabtu pekan lalu.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Obama mengaku tak mengetahui bahwa bibinya ini diperintahkan meninggalkan AS oleh imigrasi empat tahun lalu. Zeituni tinggal di rumah penampungan di Boston dan menghadiri pelantikan Obama sebagai Senator Illinois tahun 2004.

Menurut Obama terakhir kali dia berbicara dengan bibinya itu dua tahun lalu. Meskipun bukan sesuatu yang mencurigakan, tapi kemunculan berita ini tentulah bukan sesuatu yang diharapkan dalam waktu 72 jam menjelang  hari pemilu.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Hal kedua adalah  Pennsylvania, Ohio dan Florida. Ketiga negara bagian ini memang cenderung berpihak pada Obama, tapi bisa menjadi pertarungan sangat ketat pada hari-hari terakhir. “ Ini saatnya untuk mengecek kenyataan, kata Gubernur Pennsylvania dari Partai Demokrat Ed Rendell mengatakan hari Jumat.

Pennsylvania mendukung Obama, tapi hasil jajak NBC/Mason Dixon mendadak menunjukkan perolehan suara Obama hanya unggul empat persen atas McCain belum dihitung dengan marjin kesalahan.Ada 68 suara elektor di ketiga negara bagian ini yang diperebutkan kedua kandidat.

Ketiga, soal jajak yang digelar Investor Business Daily. Jajak ini seperti makanan empuk untuk Republiken, dengan hasil jajak paling akurat tahun 2004, dan secara konsisten meletakkan pertarungan kursi presiden paling mendekati hasil nyata dibanding jajak-jajak lainnya.

Sabtu pekan lalu, hasil jajak Investor Business Daily menunjukkan Obama unggul secara nasional 4,5 poin, dengan 8,7 persen  mengatakan masih belum memutuskan. Demokrat pantas khawatir karena hasil jajak ini menempatkan McCain dan Obama imbang diantara pemilih independen. Sepekan sebelumnya, Obama masih memimpin sebanyak lima poin.

Keempat adalah pemilih berusia muda. Meskipun kaum muda selalu menyambut Obama dengan hangat di setiap kampanye, tapi di Florida dimana 3,4 juta orang telah memilih pada pemilihan awal, hasil penelitian harian Orlando Sentinel menemukan fakta bahwa hanya 15 persen diantara mereka yang berusia dibawah 35 tahun.

Di Florida ada legenda Republican Get Out the Vote, tapi tahun ini Republikan telah mengucurkan dana besar-besaran untuk iklan TV di pekan terakhir dan sulit untuk dipercaya bila di sarang pertarungan ini, Obama tak berhasil memenangkan “permainan”.

Terakhir, The Bradley Effect atau Efek Bradley. Ini adalah fenomena yang dinamai sesuai kandidat Gubernur California, Tom Bradley yang berkulit hitam, yang tanpa diduga kalah dalam pemilihan Gubernur 1982 atas penantangnya dari Partai Republik George Deukmejian yang berkulit putih, meski mungkin dianggap mitos dan ketinggalan jaman.

Tak ada data jajak pendapat tahun 2008 yang mengindikasikan pemilih mengatakan akan memilih Obama, sementara mereka sudah merencanakan untuk memilih McCain. Meski Obama memimpin hasil jajak pada masa pemilihan pendahuluan.

Di negara bagian Pennsylvania dan Ohio, Hillary mengalahkan Obama pada pemilihan pendahuluan dengan mudah. Ini seperti menunjukkan bahwa banyak pemilih yang mengatakan belum memutuskan sebetulnya telah memilih McCain.

Ini berarti enam persen warga AS yang terdaftar sebagai belum memutuskan, sebetulnya pendukung McCain yang menyembunyikan dukungannya. Tapi harapan atas suara pemilih kulit hitam untuk Obama bisa menutupi isu ras yang telah menjadi laten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya