VIVAnews - Pemerintah diharapkan secepatnya menurunkan harga BBM sebesar 10 sampai 15 persen terkait harga minyak dunia yang kini turun drastis. “10 sampai 15 persen adalah angka yang dapat mengurangi beban masyarakat dan dapat memicu pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah ancaman krisis global,” ujar Ketua DPR Agung Laksono, di gedung DPR 3 November 2008.
Agung mengaku ia akan kecewa bila pemerintah masih ragu-ragu untuk menurunkan harga BBM karena permintaan tersebut merupakan tuntutan sebagian besar masyarakat Indonesia yang didukung oleh para pakar dan parlemen, khususunya Komisi 7. “Hitung-hitungan ekonominya sudah memungkinkan, apalagi hitungan politiknya,” kata Agung.
Agung mengambil conoth negara tetangga Malaysia yang kemarin bahkan sudah menurunkan harga BBM untuk yang kedua kalinya.
Menurut Agung penurunan harga BBM menjadi mendesak untuk dilakukan karena terkait erta dengan aktivitas sehari-hari rakyat, misalnya angkutan publik yang menggunakan premium serta industri kecil seperti nelayan yang menggunakan solar.