Indeks Berpeluang Menguat Lagi

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa 4 November 2008, berpeluang melanjutkan pergerakan positifnya (rebound). Laju inflasi Oktober yang jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang diperkirakan menjadi sentimen positif menjadi pemicu indeks meneruskan rebound-nya.

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!


“Indeks akan menguat lagi dengan kisaran batas bawah (support) 1.300 dan batas atas (resistance) 1.400,” kata analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 3 November 2008.


Pada transaksi Senin, indeks ditutup menguat 96,01 poin (7,63 persen) ke level 1.352,7 dari perdagangan Jumat, 31 Oktober 2008, yang naik 82,84 poin atau 7,05 persen ke posisi 1.256,7.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI


Di bursa regional, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong menguat 375,7 poin (2,69 persen) ke level 14.344,37, Straits Times naik 77,87 poin atau 4,34 persen menjadi 1.872,07, dan Kospi terangkat 16,02 poin (1,44 persen) ke posisi 1.129,08. Sedangkan Bursa Tokyo dan Kuala Lumpur Senin libur.


Sementara itu, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks saham industri Dow Jones melemah 5,18 poin (0,06 persen) menjadi 9.319,83 dan S&P 500 turun 2,45 poin atau 0,25 persen ke level 966,30. Namun, indeks Nasdaq menguat sebesar 5,38 poin (0,31 persen) ke level 1.726,33.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

Menurut Ikhsan, rendahnya inflasi Oktober 2008 yang mencapai 0,45 persen, yang jauh di bawah inflasi bulan sebelumnya (month to month) yang sebesar 0,97 persen diprediksi tetap menjadi sentimen positif bagi indeks Selasa. Sebab, membaiknya tingkat inflasi tersebut diperkirakan bakal mendorong Bank Indonesia memotong suku bunga BI rate ke 9,25 persen atau menahannya di level 9,50 persen.

“Rendahnya inflasi itu turut menjadi katalis penguatan saham-saham sektor otomotif, perbankan, dan properti,” jelasnya.


Dia menambahkan, sisi teknis juga mendungkung terbukanya penguatan indeks lebih lanjut hari ini. Terlihat, rata-rata indikator teknis seperti moving average convergence divergence (MACD), moving average (MA) 5 dan 10 hari, serta stochastic oscillator masih menunjukkan potensi menguat. “MA 5 dan 10 hari makin mendekati terjadinya golden cross, yang memperlihatkan penguatan berlanjut. Sedangkan MACD dan stochastic mengindikasikan posisi indeks belum masuk area jenuh beli (overbought),” ujar Ikhsan.


Pengamat dan praktisi pasar modal Gifar Indra Sakti juga berpendapat, indeks berpeluang rebound kembali. Laju inflasi Oktober 2008 yang positif dan menguatnya harga komoditas dunia diperkirakan menjadi faktor pendukung berlanjutnya pembalikan arah menguat pada indeks Selasa.

“Jadi, pergerakan positif kembali sejumlah saham sektor komoditas dan perbankan masih mendorong terjadinya penguatan pada indeks yang akan bergerak di kisaran 1.300-1.386,” jelasnya.

Dia mengakui, indikator teknis seperti MACD dan stochastic oscillator yang menunjukkan arah positif, serta MA yang memperlihatnya bakal terjadinya penguatan kembali turut mendorong terjadinya pembelian saham-saham hari ini.


Namun, kata Gifar, bursa global dan regional masih bisa memengaruhi pergerakan indeks domestik hari ini. Terutama, aksi pelaku pasar dunia yang mencermati berita seputar pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang diprediksi bakal memberikan angin segar bagi perekonomian negara adidaya tersebut. “Kalau Pemilu AS sesuai ekspektasi pasar, sepertinya indeks cenderung bergerak di kisaran positif,” ujarnya.
   
Rekomendasi Saham
Ikhsan Binarto merekomendasikan, akumulasi beli saham PT Timah Tbk (TINS), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Bakrie Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantataions Tbk (UNSP), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), seiring kinerja dan technical rebound yang berlanjut.

Gifar Indra Sakti menyarankan, koleksi saham komoditas dan perbankan unggulan seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PTBA, TINS, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) seiring penguatan kembali harga komoditas dunia dan laju inflasi Oktober 2008 yang lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya