Penggusuran Kompleks Pajak

Korban Berharap Dapat Kompensasi

VIVAnews - Warga korban penggusuran di kompleks Pajak, Kemanggisan, Jakarta Barat  berharap mendapatkan kompensasi. Mereka hanya pasrah saat rumah tinggalnya dieksekusi petugas Dirjen Pajak.

Harapan itu, salah satunya disampaikan Eyang Sandiman. "Harusnya ada kompensasi dong. Nah ini tidak ada," kata dia di Jalan Sakti, Kompleks Pajak, Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu, 5 November 2008.

Rumah dinas yang sudah ditempatinya selama 34 tahun itu, dieksekusi petugas, karena sudah habis masa kontraknya.
 
Dia mengatakan, rumah dinas itu merupakan peninggalan suaminya yang sudah bekerja di Dirjen Pajak sejak puluhan tahun lalu.
 
"Suami saya sudah lama mengabdi pada negara. Masa tidak ada penghormatan," katanya.
 
Saat ini, dia dan anaknya sedang mengepak barang-barang miliknya. Barang-barang itu akan dipindahkan ke rumah anaknya yang berada di Karawaci, Tangerang.
 
Untuk biaya mengangkut barang dengan 2 truk, dan membayar pekerja, Eyang Sandiman mengaku telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 3 juta.
 
Dari pantauan VIVAnews, sekitar 40 petugas  Dirjen Pajak serta Kepolisian masih berada di lokasi untuk melanjutkan eksekusi beberapa rumah lainnya.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi
[Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024]

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kinerja APBN sampai dengan Maret 2024 tetap sesuai dan berada dalam track-nya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024