VIVAnews - Ayah Lewis Hamilton, Anthony, tak ambil pusing dengan hinaan rasis yang rajin mampir keluarganya. Bapak dari juara dunia F1 itu malah menjadikan segala caci maki sebagai pelecut semangat.
"Saya rasa perlakuan mereka sama sekali tidak profesional. Mereka tidak sadar kalau keluarga kami punya kucing hitam di rumah dan ia jauh lebih menghargai kami," ujar Anthony pada harian Guardian.
"Tapi saya berkata pada putra saya kalau hal-hal negatif dilempar padamu, hal itu malah memberi dampak positif. Karena segala hinaan malah membuatmu semakin kuat. Luar biasa, semakin Anda mencaci kami, semakin kami termotivasi," tambah sang ayah.
Dalam GP Brasil akhir pekan lalu, keluarga Hamilton menerima perlakuan rasis dari penonton. Terlihat sekelompok orang menggunakan baju, wig, dan tubuh bercat hitam duduk berdampingan.Mereka membawa papan tulisan yang berisi 'Keluarga Hamilton'.
Sebelum insiden Brasil, sebuah situs Spanyol telah lebih dulu mengeluarkan hinaan soal warna kulit keluarga asal Inggris itu.
Anthony mengakui kalau pihak yang paling terpukul adalah adik Lewis yang baru berusia 16 tahun, Nicholas. Meski sang ayah berkali-kali mencoba mengalihkan perhatian si bungsu pada balapan, namun tetap saja Nicholas merasa sedih.
"Cobaan ini sudah berlangsung beberapa bulan. Sebagai orangtua saya sempat berpikir kalau ini bukanlah tempat tepat untuk keluargaku," tandas duda yang berjasa besar atas karir Lewis itu.
Petuah sang ayah sukses membekas hebat dalam diri Lewis. Terbukti dalam GP 2008 terakhir di Brasil, Lewis mampu memberi perlawanan luar biasa hingga detik akhir.
Lewis hanya membutuhkan minimal peringkat lima untuk mengantongi titel juara dunia untuk kedua kalinya. Namun hingga lap terakhir, Lewis hanya duduk di posisi enam.
Beruntung, Timo Glock melalukan kesalahan yang langsung dimanfaatkan oleh Lewis untuk menyerobot posisi lima. Felipe Massa sebagai pesaing utama sempat mengira dirinyalah yang menang. Tapi ketika diumumkan siapa yang bercokol di tempat kelima, Massa hanya bisa termangu.
Lewis Hamilton sukses jadi juara dunia sekaligus mencatatkan diri kulit hitam pertama yang melakukannya.