VIVAnews - Indeks di bursa-bursa saham di kawasan Asia-Pasifik merosot dalam sesi perdagangan Kamis, 6 November 2008. Para investor nampaknya telah mengakhiri euforia pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Ekuitas-ekuitas di bursa saham Eropa diperkirakan juga menghadapi hal yang sama walaupun ada harapan tingkat suku bunga akan dipangkas lagi di Inggris dan negara-negara pemakai mata uang euro.
Indeks Nikkei 225 Tokyo ditutup turun 6,5 persen ke level 8.899. Merosotnya bursa saham Wall Street dalam perdagangan kemarin membuat eksportir-eksportir Jepang cemas. Saham perusahaan Canon dan Sony masing-masing anjlok lebih dari 11 persen.
Sedangkan indeks Kospi di Seoul, Korea Selatan, ditutup turun 7,5 persen ke level 1.081. Indek Hang Seng, Hong Kong, turun 6,4 persen saat break tengah hari. Sama perusahaan penerbangan Cathay Pasifik memimpin penurunan dengan anjlok 13 persen.
“Kita telah mengalami rebound selama sepekan, dan sekarang kita kembali ke realitas,” ujar Francis Lun, general manager sekuritas Ful Bright di Hong Kong. “Meskipun ada euforia pemilihan umum AS, perekonomian dunia belum berubah,” tambah Lun, seperti dikutip dari siaran televisi BBC, Kamis, 6 November 2008.
Bursa saham di Australia dan Selandia Baru pun tak jauh beda. Menurut harian Herald Tribune, di Australia, indeks S&P/ASX 200 ditutup turun sebanyak 4,3 persen ke level 4.149. Indeks acuan NZX 50, Selandia Baru ditutup turun 46,0 poin (1,6 persen) ke level 2.840,1. Indeks NZX All Capital turun 39,3 poin (1,4 persen) ke level 2.876,3.
Penurunan yang terjadi di bursa saham Asia-Pasifik hari ini mengikuti kemerosotan yang dialami bursa Wall Street dalam sesi perdagangan kemarin. Sehari setelah pemilihan umum AS, indeks Dow Jones anjlok hampir mendekati 500 poin.
Para investor masih bertanya-tanya apakah kemenangan Barack Obama akan membawa arti bagi kondisi ekonomi yang masih lemah. (AP)
Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia
Duel Yordania vs Timnas Indonesia dalam lanjutan Piala Asia U-23 Grup A matchday ketiga di Stadion Abdullah Bin Nasser, Minggu 21 April 2024, pukul 22.30 WIB.
