Transisi Presiden Baru AS

Obama Bicara dengan Medvedev

Obama Bicara dengan Medvedev
VIVAnews - Presiden terpilih AS Barack Obama berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev hari Sabtu 8 November 2008 atau Minggu WIB. 

Meski Diblacklist, Bobby Nasution Tetap Ingin Ambil Formulir Pilgub Sumut dari PDIP

Pernyataan dari Kremlin, kantor presiden Rusia, mengatakan kedua pemimpin mengekspresikan kebulatan tekad untuk menciptakan interaksi yang konstruktif dan positif bagi stabilitas dan perkembangan global, dan setuju kedua negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyampaikan masalah serius yang disehadapi masyarakat global.

Obama dan Medvedev, menurut pernyataan Kremlin, mengatakan pertemuan bilateral lebih awal harus segera diatur. Kantor presiden terpilih Obama tak mengeluarkan pernyataan apapun terkait pembicaraan keduanya,

Konflik Iran Vs Israel, Harga BBM Subsidi Naik?

Pemerintahan Presiden George W.Bush berencana untuk memasang peluru kendali sebagai pelindung di perbatasan Rusia yang paling membuat marah Rusia dan telah menjadi batu sandungan bagi hubungan kedua negara.

Hari Rabu lalu, sesaat setelah Obama memenangkan pemilu AS, Presiden Medvedev mengancam akan memindahkan lebih dekat peluru kendali itu  ke perbatasan Rusia dengan negara-negara sekutu NATO meski AS menawarkan usulan baru soal pengurangan senjata nuklir sama seperti peluru kendali untuk pertahanan.Pejabat AS mengatakan pengamat dari Rusia diperbolehkan untuk turut serta di tempat peluru kendali itu berada di Polandia dan Republik Chech.

Zara Putri Ridwan Kamil Unggah Foto Produk Pro-Israel, Langsung Tuai Hujatan

Selama kampanye, Obama menunjukkan sikap skeptis terhadap sistem itu, dengan mengatakan itu membutuhkan uji coba yang lebih giat untuk memastikannya berjalan sesuai rencana dan membutuhkan biaya miliaran dollar AS.

Penasihat luar negeri Obama, Denis McDonough mengatakan Sabtu ini Obama melakukan pembicaraan dengan Presiden Polandia Lech Kaczynski, mengenai hubungan AS dan Polandia, tetapi Obama tak membuat komitmen apapun mengenai rencana peluru kendali.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan dari kantor Presiden Polandia, yang mengatakan Obama menegaskan pentingnya kemitraan strategis Polandia dan AS dan menunjukkan harapan untuk melanjutkan kerjasama politik dan militer antara kedua negara. Obama, lanjut pernyataan itu, juga mengatakan proyek pertahanan peluru kendali akan dilanjutkan.

Di Madrid, Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero mengatakan kepada wartawan hari Sabtu bahwa dia telah berbicara dengan Obama dan mereka mendiskusikan keinginan untuk bertemu dan bekerja bersama, meskipun belum ada rencana konkret yang dibicarakan.

“Pembicaraan kami berlangsung ramah, “ kata Zapatero. (AP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya