Kedubes AS dan Australia Diancam Bom Lagi

VIVAnews - Meski tidak terbukti, ancaman bom melalui SMS dan telepon terus terjadi di Jakarta. Kedubes Amerika Serikat dan Australia kembali diancam bom. Ancaman melalui layanan pesan pendek yang ditujukan ke 1717 terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Ancaman tersebut dikirim melalui nomor telepon 081385056XXX. Isinya, "Saya akan ledakkan kedubes AS dan Australia. Bom akan meledak pukul 21.30 WIB".

Informasi yang dikumpulkan VIVAnews dari TMC Polda Metro Jaya, Minggu 9 November 2008, ancaman yang masuk nomor layanan 1717 TMC tidak hanya satu, namun ada dua pengirim lain.

Nomor lainnya yang mengirim ancaman 0813-379-19XXX isinya, "Hati-hati Kedutaan Australia akan meledak pukul 08.00 WIB". Pengirim lainnya, dari nomor 03732705XXX . Isinya, "Hati-hati malam ini akan terjadi ledakan bom. Ini bukan ancaman, tetapi betul-betul terjadi di Hotel Novotel."

Sebelumnya, Kedubes Australia juga diancam bom pukul 14.20 WIB siang tadi. Pengirim SMS mengancam ditujukan ke nomor 1717. Aparat kepolisian dan pengamanan internal langsung melakukan pemeriksaan, namun hingga sore pukul 17.00 WIB tidak ditemukan.

Juru Bicara Kedubes Australia Jenny Dee saat dihubungi VIVAnews mengatakan, pihak kedutaan besar Australia terus bekerja sama dengan pejabat Indonesia, terutama aparat keamanan. Namun, masalah pengamanan sepenuhnya diserahkan ke pemerintah Indonesia.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024