AS dan Eropa Sepakat Rombak Keuangan Dunia


VIVAnews - Menjelang pertemuan tingkat tinggi para pemimpin G20, Presiden Amerika Serikat George Bush bersama pemimpin Eropa memberikan sinyal mengenai penyelesaian krisis.

"Kami percaya ada kesepakatan untuk menyelesaikan krisis," ujar juru bicara Gedung Putih, AS, Dana Perino. Menurut dia, Presiden Bush akan membahas cara reformasi terbaik untuk mengatasi krisis keuangan global dengan para pemimpin negara G20.

Bush akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi 20 negara industri dan negara berkembang pada 15 November di Washington DC. Namun, harapan bahwa reformasi konkret baru bisa dikembangkan setelah pertemuan kedua awal tahun depan ketika pemerintahan Barack Obama mulai mengendalikan negara Amerika.

Pemerintah Uni Eropa bertemu di Brussels pada Jumat lalu sepakat untuk melawan krisis keuangan dunia. Mereka akan mengajukan proposal reformasi sektor keuangan termasuk soal standar akuntansi, pengawasan ketat terhadap lembaga pemerintah kredit dan hedge funs, serta sistem peringatan dini untuk menangani risiko krisis, serta menerapkan arsitektur keuangan yang lebih efisien.

"Kami sepakat dengan pemimpin Eropa soal prinsip-prinsip reformasi keuangan," ujar Perino.

Dalam pertemuan G20 di Sao Paulo, Brazil, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota forum G20 memang sepakat soal perlunya reformasi keuangan dunia secara menyeluruh. "Tujuannya, agar arsitektur keuangan yang baru lebih mencerminkan konstelasi ekonomi dan keuangan global saat ini dimana peran emerging markets semakin signifikan," kata Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.

G20 juga memberi mandat kepada Bank Dunia dan bank pembangunan lainnya untuk meningkatkan kapasitas pinjamannya dan menugaskan IMF untuk mereformasi prosedur pinjaman dengan menciptakan instrumen likuiditas yang dapat dicairkan secara cepat dan tanpa persyaratan bagi negara yang memiliki track records kebijakan yang baik.

Forum G-20 dibentuk 1999 sebagai forum dialog negara-negara maju dan negara-negara berkembang yang penting (emerging markets) mengatasi dampak krisis keuangan Asia akhir tahun 1990-an, dimana anggotanya terdiri dari negara-negara terpenting dalam sistem ekonomi dan keuangan global yang memegang peran kepemimpinan di kawasannya masing-masing.

Anggota G20 mewakili 85 persen kekuatan ekonomi dunia, 2/3 populasi global serta lebih dari 80 persen kepemilikan saham dari Bank Dunia dan IMF. Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota G20 dari Asean. 

Anggotta G20 meliputi tujuh negara industri maju, seperti Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Jepang, Jerman dan Amerika Serikat, ditambah Argentina, Australia, Brazil, Cina, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan dan Turki.

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal Dunia Saat Survey Medan Latihan di Karawang

Business Week, AP

Heikal Safar dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.

Heikal Nilai Putusan MK Juga Sebagai Alat Rekonsiliasi Usai Pilpres 2024

Putusan MK pertegas kemenangan Prabowo-Gibran. Duet Prabowo-Gibran diharapkan bisa melaksanakan tugas kenegaraan dengan baik dan penuh amanah.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024