VIVAnews- Sebuah kota di Cina bagian selatan punya cara kreatif untuk membantu mengeliminasi produk susu bermelamin. Skandal susu bermelamin yang meresahkan warga Cina telah membuat produk susu bermasalah dibuang ke tempat pembuangan sampah. Masalahnya, beberapa stasiun penampungan sampah di kota Guangzhou justru membuang produk susu bermelamin tersebut ke sungai.
Pembuangan susu bermelamin ke sungai menimbulkan ancaman baru bagi persediaan air di ibukota propinsi Guangdong tersebut yang ikut-ikutan tercemar melamin.
Oleh karena itu, pemerintah kota Guangzhou akan melempar susu-susu bermelamin ke tungku pembakaran yang biasa digunakan untuk memproses batu bata dan semen. Demikian seperti dikutip dari harian Nanfang Daily edisi Selasa, 11 November 2008.
Menggunakan produk susu dalam proses pengolahan batu bata dan semen diperkirakan akan memakan biaya 700 yuan (US$ 105 atau sekitar 1,2 juta rupiah) untuk setiap ton susu. Biaya tersebut lebih ringan 70 persen daripada harus membakar produk-produk susu bermelamin dengan menggunakan tempat pembakaran sampah.
Sebuah laporan media lain mengatakan bahwa menimbun susu-susu bermelamin di dalam tanah merupakan alternatif lain yang diizinkan pemerintah. Biayanya sekitar 200 yuan atau sekitar 340 ribu rupiah per ton susu. Namun, kuantitas produk susu yang akan ditimbun harus dibatasi untuk mencegah polusi tanah.
Produk susu ber-melamin buatan Cina telah mengakibatkan empat anak meninggal dunia dan lima puluh ribu lebih anak-anak menderita batu ginjal di Cina. Melamin merupakan bahan kimia berbahaya yang biasa digunakan sebagai campuran plastik.
Apabila dicampurkan ke dalam produk makanan, melamin bisa membuat kadar protein menjadi tampak lebih tinggi. Banyak negara di dunia telah mencekal atau menarik produk susu buatan Cina dari pasaran. Tidak hanya produk susu, produk makanan lain berbahan susu buatan Cina juga dicekal.
Dua Anak-anak Sempat Terjebak di Dalam Toko Bingkai yang Kebakaran
Kebakaran melanda sebuah Toko Frame di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis, 18 April 2024. Untungnya petugas Pemadam Kebakaran cepat melakukan pemadaman terhadap
