Hasan Tiro Akan Pulang ke Aceh

VIVAnews– Hasan Tiro, pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang selama ini tinggal di Norsborg, Stockholm, Swedia, akan pulang ke Aceh pada 11 Oktober mendatang. Bila jadi, ini adalah kepulangan Hasan Tiro setelah lebih 30 tahun dia berada di pengasingan.

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Informasi kepulangan Hasan Tiro, diungkapkan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Muzakkir Manaf kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (24/9). KPA adalah organisasi yang menghimpun anggota GAM setelah perjanjian Helsinki diteken pada Agustus 2005 lalu.

Menurut Muzakkir Manaf, pulangnya Hasan Tiro ke Aceh tidak ada kaitan dengan undangan pihak manapun. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Pemerintah Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah Aceh (DPRA) berencana mengirim undangan kepada Hasan Tiro untuk merayakan lebaran di Aceh.

5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali

"Kepulangan beliau tidak ada kaitan atau undangan dari siapa pun. Tapi atas dasar keinginan beliau sendiri, dan GAM yang ada di dalam negeri," kata Muzakkir.

Hasan Tiro berada di pengasingan setelah mendeklarasikan Aceh Merdeka di pegunungan Pidie, Aceh, pada 4 Desember 1976. Usai mendeklarasikan gerakan yang bertujuan memisahkan Aceh dari Republik Indonesia itu, Hasan menjadi buruan Tentara Nasional Indonesia dan Pemerintah Indonesia. Dia sempat mengasingkan diri ke Amerika Serikat, sebelum akhirnya mendapat suaka politik dari pemerintah Swedia.

5 Promo Hari Kartini, Ada Minyak Goreng 2 Liter Cuma Rp30 Ribuan

Pasca deklarasi Aceh Merdeka, Pemerintah Indonesia mengirim pasukan ke Aceh. Pada tahun 1989 hingga 1998, Jakarta menerapkan operasi militer dengan sandi jaring merah. Banyak warga sipil menjadi korban dalam operasi militer itu. Perang melawan GAM kembali dikobarkan pada Juli 2003 saat pemerintah menerapkan status darurat militer.

Menurut Juru Bicara KPA Ibrahim Syamsuddin, Hasan Tiro pulang untuk mengunjungi Aceh. "Beliau hanya ingin melihat kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan," kata Ibrahim Syamsuddin. Kepulangan Hasan di Tiro, kata Ibrahim, sudah lama direncanakan oleh pengikutnya. Tujuannya untuk bersilaturrahmi dengan rakyat Aceh. "Beliau sudah 30 tahun berada di luar negeri," ujar Ibrahim.

Direncanakan, Hasan Tiro akan berada di Aceh selama dua minggu atau sebulan. Ibrahim mengatakan pihak KPA/GAM sudah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dan pihak keamanan. "Kita berkoordinasi dengan polisi, dan juga ada pengamanan internal dari GAM," ujarnya.

Juru Bicara Polisi Daerah Aceh AKBP Farid Ahmad Saleh mengatakan, polisi belum menerima informasi soal kepulangan Hasan Tiro. "Kita belum memperoleh informasi. Biasanya kalau ada, kita akan dikasih tahu sama Departemen Luar Negeri," kata Farid kepada Associated Press.

Dia menambahkan, polisi akan memberikan pengamanan setelah kehadiran Hasan Tiro di tanah air mendapat izin dari Departemen Luar Negeri. "Dia kan warga asing, bukan warga negara Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya