Kasus Munir

Bawahan Muchdi Akui Adanya Tim Mawar

VIVAnews - Mantan Kepala Hukum Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mochtar Zein, mengakui adanya tim yang dibentuk untuk menculik para aktivis, Tim Mawar.

Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa

"Tapi, saya lupa dan tidak bisa menjelaskan fungsi atau tugasnya," kata Mochtar saat bersaksi dalam kasus pembunuhan aktivis Munir dengan terdakwa Muchdi Pr di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 13 November 2008.


Ia mengaku pernah mendengar soal tim itu tahun 1998, namun secara struktur organisasi Tim Mawar tidak ada di Kopassus. "Saya tidak tahu kira-kira siapa anggotanya," tambah Mochtar yang menjadi saksi meringankan untuk mantan atasannya, Muchdi Pr.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Dalam dakwaan jaksa, Muchdi diduga terkait dengan Tim Mawar yang beroperasi menculik para aktivis tahun 1998-1999 itu.

Mochtar sempat mengajukan keberatan saat ditanya soal Tim Mawar oleh jaksa. "Pertanyaannya kok melebar. Saya diberitahu sebelumnya akan diminta keterangan soal karir Muchdi saja," kata dia.

Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK

Meski demikian, Mochtar menjelaskan bahwa Muchdi tidak pernah diperiksa terkait penculikan aktivis, apalagi sampai disidang di depan Dewan Kehormatan Perwira.

Di hadapan majelis hakim, Mochtar mengatakan mengenal Muchdi pada tahun 1998. Saat itu, Muchdi dilantik sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 28 Maret 1998 menggantikan Prabowo. Namun, Muchdi hanya bertahan selama 3 bulan karena mendapat tugas baru di Markas Besar TNI sebagai Wakil Inspektorat Jenderal.

"TNI memang organisasi paling tinggi dan dia dianggap mampu melakukan tugas-tugas itu maka dia diangkat," kata Mochtar.

Detik-detik Serangan Israel ke Iran (Doc: Fox News)

Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Ekskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator bursa saham di Tanah Air mengakui bahwa eskalasi konflik antara Iran dan Israel telah membuat bursa saham melemah hari ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024