VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai harga saham saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menguat di luar kebiasaan (unusual market activity). Sekawan Intipratama adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi, percetakan, dan perdagangan produk non-woven.
Sejak 17 Oktober 2008, harga saham Sekawan menguat sebesar Rp 71 (44,6 persen) dari posisi Rp 159 menjadi Rp 230 pada transaksi 11 November 2008.
Direktur Pengawasan BEI Justitia Tripurwasani dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa di Jakarta, Kamis, 13 November 2008 mengatakan, otoritas bursa telah meminta konfirmasi kepada manajemen perseroan pada 12 November 2008. Informasi terakhir tentang perseroan yang dipublikasikan bursa pada 10 November 2008 terkait laporan kepemilikan saham.
Dalam keterbukaan informasi bursa itu disebutkan kepemilikan saham PT Graha Sakti Cemerlang di Sekawan Intipratama per 31 Oktober 2008 mencapai 36 persen, PT Graha Sakti Prima (24 persen), Clariden Leu Ltd Singapura, dan Signature Capital masing-masing sebesar 9,5 persen.
Sehubungan dengan terjadinya pergerakan harga yang di luar kebiasaan itu, BEI meminta investor mencermati penjelasan dan kinerja perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi bursa. Otoritas bursa juga menyarankan investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan, bila hal itu belum mendapat persetujuan pemegang saham.
Per 31 Desember 2007, total aktiva perseroan mencapai Rp 96,24 miliar, sebelum meningkat menjadi Rp 102,92 Miliar pada 31 Maret 2008. Laba bersih tercatat sebesar Rp 1,34 miliar per 31 Maret 2008 dibandingkan akhir Desember 2007 yang mencapai Rp 321 juta.
Perseroan mencatatkan saham perdana (listing) di BEI pada 17 Oktober 2008, meski situasi pasar finansial global memburuk.
Sebelumnya, otoritas bursa juga mencermati pergerakan harga saham PT Ekadharma International Tbk (EKAD) yang naik tidak wajar. Selama periode 15 Oktober hingga 12 November 2008, harga EKAD menguat Rp 42 (45,6 persen) dari Rp 92 menjadi Rp 134.