VIVAnews – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Effendy Choirie, mengaku memahami penurunan dukungan terhadap partainya. Tapi, Effendy tidak yakin, PKB hanya di didukung 4,6 persen suara seperti hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Effendy, Senin 17 November 2008, menilai bahwa simpati terhadap PKB turun karena partai ini dilanda konflik internal. Abdurrahman Wahid dan keponakannya, Muhaimin Iskandar pecah kongsi. “Wajar saja kalau turun,” katanya di gedung parlemen.
Effendy Choirie mengatakan basis dukungan PKB umumnya di daerah-daerah. Misalnya di Jawa Timur. Di sana, katanya, masyarakat masih setia mendukung PKB. Sementara jajak pendapat dilakukan di masyarakat perkotaan. Itu sebabnya, Effendy, tidak yakin hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia valid.
PKB, katanya, sadar potensi pemilih mengambang (swing voters). Pemilih mengambang ialah mereka yang tidak setia pada satu partai. Karena itu, pemilih model itu akan digarap PKB ke depan. Partai ini, katanya, membidik pemilih pemula. Selain itu, PKB juga menyiapkan kampanye melalui media massa.