VIVAnews-Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyiapkan sebanyak 235 ambulan dan 75 posko kesehatan yang tersebar di jalur-jalur mudik, tempat wisata dan tempat pemberangkatan para pemudik.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Bondan Agus Suryanto, mengatakan posko kesehatan tersebut akan mulai beroperasi pada H-7 sampai H+7 dan akan dibuka selama 24 jam. “Selain posko kesehatan, ambulans juga sudah kami siagakan sebanyak 235," ujar Bondan saat ditemui VIVAnews dikantornya, Kamis 25 September 2008.
Bondan mengatakan, setiap posko terdapat satu dua ambulans yang stand by dan sisanya akan bergerak mengikuti arah arus pemudik.Posko ini nantinya akan dijaga oleh tim yang terdiri dari perawat, PMI, Polisi, ORARI, dan RAPI.
"Pelayanan yang kami berikan adalah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Setiap posko, kami sediakan delapan paket obat-obatan yang terdiri atas 115 item obat-obatan,” ujarnya.
Selain posko kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit juga disiagakan selama 24 jam, dengan menyiapkan pelayanan gawat darurat, 118 Pusat Bantuan Kesehatan yang dikoordinasikan di bawah Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk terus bergerak dri mulai H-7 hingga H+7.
“Harapan saya, posko ini nantinya benar-benar bisa dimanfaatkan oleh para pemudik yang mengalami gangguan kesehatan. Saya menghimbau para pemudik, bila memang lelah sebaiknya berhenti saja. Sebab kami menyiapkan semau keperluan pemudik untuik istirahat sejenak," ungkapnya. * laporan Panca Okta dari Yojyakarta
Stafsus Menag Beberkan Upaya Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah
Menag, Yaqut Cholil Qoumas, telah mengeluarkan Surat Edaran No SE.2 tahun 2024 tentang Peran Penyuluh Agama dan Penghulu dalam Mendukung Program Prioritas sebagai berikut
