PLN Gunakan Valas US$ 200 Juta/Bulan

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membutuhkan mata uang asing atau valas sebesar US$ 200 juta setiap bulannya.

"Dana sebesar itu digunakan untuk biaya operasional seperti membayar pasokan gas dan listrik dari swasta," ujar Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara usai bertemu dengan Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin 24 November 2008.

Selain itu, PLN juga menggunakan valas untuk membeli listrik dari pembangkit swasta. Rudiantara mengakui selama ini PLN tidak mengalami kesulitan mendapatkan valas setiap bulannya. "PLN selalu berkoordinasi dengan perbankan dalam negeri, terutama perbankan BUMN," kata dia.

Jika dijumlahkan dengan pengeluaran dalam bentuk rupiah, biaya operasional yang harus dikeluarkan perseroan setiap bulannya melebihi pendapatan yang diperoleh PLN. Pendapatan PLN dari tagihan listrik setiap bulannya mencapai Rp 7 triliun. "Tapi belum mencukupi ongkos produksi listrik," kata Rudiantara.

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut
Suzuki Nex II warna baru edisi 2024

Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya

Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024