VIVAnews- Polisi menolak tudingan minimnya aparat polisi saat insiden kericuhan dalam sidang lanjutan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Kamis 25 September 2008. Polisi mengaku telah mengerahkan 300 aparat polisi untuk mengamankan sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat itu.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira menegaskan hal itu menanggapi pemberitaan yang menyebutkan hanya 10 polisi yang menjaga persidangan Habib itu. "Bukan 10 orang, tapi 300 orang dan mereka menjaga dari lantai 1,2, dan 3," kata Abubakar di kantornya Jumat 26 September 2008.
Ia juga menegaskan polisi tidak bisa sembarangan menempatkan aparatnya di sidang pengadilan. Pengamanan oleh polisi, lanjutnya, harus ada ijin dari ketua pengadilan." Jadi, polisi ga bisa nyelonong begitu saja," ujar Abubakar kepada wartawan Mabes Polri.
Ia menjelaskan kasus tersebut sementara diusut oleh Polda Metro Jaya, setelah itu akan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. "Kasus ini dilaporkan kedua belah pihak karena di kedua belah pihak ada korban,"jelas Abubakar.
Seperti diberitakan sebelumnya, sidang lanjutan Ketua FPI Habib Rizieq diwarnai aksi saling lempar batu antara massa FPI dengan aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKBB) di depan pengadilan. Sejumlah orang terluka dalam insiden itu.
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
