Setahun Gaji CFO Citigroup Rp 234 Miliar
VIVAnews - Di tengah kondisi keuangan yang morat-marit sehingga perusahaan mereka menerima bantuan dari uang pembayar pajak Amerika Serikat (AS), para eksekutif Citigroup diketahui menerima kompensasi dengan nilai yang sangat besar. Bahkan seorang eksekutif bisa menerima kompensasi hingga ratusan miliar rupiah.
"Selama ini kami diberi tahu bahwa orang-orang ini [para pimpinan eksekutif] sangat jenius sehingga kita harus membayar mereka dengan sejumlah uang atau perusahaan akan bangkrut," kata Sarah Anderson, ahli pembayaran gaji di Institut Studi Kebijakan yang menekankan adanya pengendalian bayaran eksekutif, Senin (24/11). "Kini perusahaan-perusahaan [keuangan] ini sedang bangkrut dan mereka masih memberi tahu kita bahwa orang-orang itu adalah orang-orang jenius yang memerlukan kompensasi," lanjut Anderson, seperti dikutip stasiun televisi CNBC.
Berdasarkan data acuan tentang kompensasi (compensation benchmark tool) oleh Financial Week, Gary Crittenden adalah CFO dengan dengan bayaran tertinggi nomor lima di AS pada 2007. Tahun lalu, Crittenden meraih kompensasi lebih dari US$ 19 juta (sekitar 234,65 miliar rupiah). Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 14 juta lebih sedikit (sekitar 172,9 miliar rupiah) merupakan bonus yang diterima Crittenden.
Kenyataannya, beberapa pimpinan eksekutif Citi masuk dalam daftar manajer dengan pendapatan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu misalnya, berdasarkan dokumen proxy perusahaan, pejabat-pejabat top di Citigroup, apabila jumlah kompensasi mereka digabung, mereka menerima lebih dari US$ 70 juta (sekitar 864,5 miliar rupiah).
Itu belum termasuk "uang terima kasih" sebesar US$ 68 juta (sekitar 839,8 miliar rupiah) yang diberikan kepada mantan direktur dan CEO Charles Prince. Prince meninggalkan Citi pada November tahun lalu.