Krisis Politik Thailand

Bandara Internasional Thailand Lumpuh

VIVAnews - Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, sejak Selasa malam lumpuh akibat penyusupan dan blokade para demonstran dari Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti-pemerintah. Blokade tersebut menyebabkan lebih dari 10 ribu calon penumpang terlantar. Para demonstran memblokade satu gerbang masuk, masuk ke terminal penumpang, dan bertikai dengan petugas bandara.

Perintah penutupan bandara dikeluarkan pada Selasa malam sekitar pukul 9 malam waktu Bangkok, 25 November 2008. Pesawat tidak bisa lepas landas dari bandara tersebut, tetapi pesawat yang datang masih bisa mendarat di landasan bandara. Namun apabila situasi bertambah parah, pendaratan akan dipindah ke bandara di beberapa provinsi.

"Anggota PAD tersebar di mana-mana. Saya tidak tahu mana pendukung PAD, mana yang bukan," kata pejabat senior Bandara Thailand (AOT), Serirat Prasutanont malam tadi kepada harian The Nation. Serirat mengambil keputusan untuk menutup bandara dengan alasan keamanan karena para  demonstran menguasai beberapa area penumpang. Entah sampai kapan bandara internasional tersebut ditutup.

Harian The Nation dalam situsnya, Rabu 26 November 2008, meelaporkan bahwa lebih dari 21 penerbangan, termasuk penerbangan internasional ke Jepang, India, Iran, dan Eropa, dibatalkan Selasa malam. Pembatalan tersebut berimbas pada lebih dari 6 ribu calon penumpang. Secara keseluruhan, sepanjang Selasa malam kemungkinan lebih dari 10 ribu calon penumpang terlantar.
 
Pendukung PAD mulai memblokade jalan masuk menuju bandara Suvarnabhumi pada Selasa sore waktu setempat. Padahal, saat itu pesawat yang membawa Perdana Menteri (PM) Somchai Wongsawat dijadwalkan akan mendarat. Namun kemudian ada pengumuman penundaan pendaratan pesawat yang terbang dari Peru tersebut. Alasan penundaan adalah masalah teknis.

Para pendukung PAD melakukan demonstrasi dalam dua hari terakhir ini untuk menuntuk Somchai agar mundur dari jabatan PM. Mereka menganggap bahwa pemerintahan yang dibentuk oleh Somchai tersebut hanyalah pemerintahan  boneka Thaksin Shinawatra.

PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Namun, Somchai yang pada waktu itu masih berada di Lima, Peru, dalam rangka KTT APEC mengatakan bahwa ia tidak akan mundur. Somchai juga menghimbau pihak kepolisian untuk tidak menggunakan kekerasan apapun dalam meredam amarah para pendukungPAD.                                                                              
                 
Sementara itu, Rabu dini hari waktu Bangkok, setidaknya empat ledakan bom mengguncang Bangkok, Thailand, Rabu dini hari waktu setempat, 26 November 2008. Ledakan itu melukai setidaknya 12 orang. Namun jumlah ledakan dan jumlah korban akibat ledakan hingga kini masih simpang siur. Tiga ledakan terdengar di luar terminal penumpang di Bandara Internasional Suvarnabhumi terjadi pada pukul 4.30 pagi waktu Bangkok.

Sedangkan satu ledakan di Bandara Don Muang, tempat para pendukung Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) berdemonstrasi, terjadi pada pukul 6.30 pagi waktu Bangkok. Belum diketahui berapa jumlah demostran yang terluka akibat ledakan di Don Muang tersebut.

Beli Sepatu Bola Rp 10 Juta, Kena Pajak Rp 31 Juta

Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai

Bea Cukai mengatakan bahwa pengenaan pajak Rp 31,8 juta tersebut merupakan sanksi ketidaksesuaian Cost, Insurance and Freight (CIF) atau total nilai harga barang ditambah

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024