VIVAnews – Sempat tampil dominan atas Palermo, AC Milan harus menghadapi kenyataan mengakhiri pertandingan dengan kekalahan. Hasil 1-3 di Estadio Renzo Barbera memaksa mereka turun ke peringkat ketiga.
Dengan menangnya Inter Milan atas Napoli 2-1, AC Milan sebenarnya butuh tiga angka untuk mempertahankan tekanan pada Inter. Sayang, harapan tak menjadi kenyataan. Palermo yang menang di empat partai dari enam pertandingan terakhir mereka di kandang bermain cukup taktis. Terutama usai gawang mereka aman dari tendangan penalti Ronaldinho yang gagal di menit ke-27.
Gol pertama anak asuh Davide Ballardini datang di menit ke-50. Fabrizio Miccoli yang sukses memperdaya Zambrotta melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau kiper Christian Abbiati.
Di menit ke-59, tuan rumah berhasil memperbesar keunggulan. Fabio Liverani melepaskan umpan yang diselesaikan dengan sundulan Edison Cavani. Untuk kedua kalinya gawang Abbiati jebol. Skor 2-0.
Unggul dua gol, Palermo tampil makin percaya diri. Mereka mencetak gol ketiganya pada menit ke-80 lewat Fabio Simplicio. Milan yang mengharapkan meraih kemenangan pada pertandingan ini benar-benar dibuat menjadi tim yang biasa saja oleh Palermo.
Milan hanya mampu menipiskan ketinggalan saja. Di menit 83, Ronaldinho membayar utangnya dengan mencetak gol dari titik putih setelah Cesare Bovo melanggar mantan pemain Barca itu di kotak penalti. Skor akhir 3-1 untuk Palermo.
Dengan hasil ini, Palermo memelihara posisi mereka di papan tengah peringkat ke-11 dengan 20 poin. Sedangkan Milan ada di peringkat ketiga dengan 27 poin. Inter ada di posisi puncak dengan 33 poin disusul Juventus di posisi kedua dngan 27 poin.
Hasil pertandingan
AS Roma 1 - 0 Fiorentina
Atalanta 2 - 0L azio
Cagliari 1 - 0 Sampdoria
Genoa 1 - 1 Bologna
Inter Milan 2 - 1 Napoli
Siena 1 - 0 Torino
Udinese 0 - 1 Chievo
Palermo 3 - 1 AC Milan
Ketua Umum Projo Isyaratkan Mesti Ada Parpol di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Projo menegaskan bahwa persatuan nasional sangat penting. Namun dalam demokrasi juga memerlukan kekuatan politik penyeimbang bagi pemerintah yang berkuasa.
