VIVAnews - Pemerintah Thailand kemarin resmi menunda pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-14.
Menanggapi keputusan Thailand, Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan, "Keputusan itu [penundaan] bukan keputusan yang mudah diambil dan saya berterima kasih kepada Thailand karena telah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk menunda pertemuan ASEAN. Saya sangat menghargai sikap Thailand yang sangat memperhatikan negara-negara anggota ASEAN lainnya," kata Surin dalam rilis yang diterima VIVAnews, Rabu 3 Desember 2008.
Surin menambahkan,"Penundaan Sidang ASEAN tidak akan mengacaukan atau mengurangi hasil yang telah kita capai, kesejahteraan, mata pencaharian, dan kemakmuran masyarakat di kawasan ASEAN."
"Saya akan mencari cara untuk meminimalisir dampak kurang baik dari penundaan terhadap upaya yang tengah dilakukan ASEAN. Beberapa langkah awal akan dilakukan oleh beberapa pihak tertentu tanpa harus menunggu Sidang ASEAN. Berkaitan dengan itu, saya berharap dalam beberapa hari ke depan, saya bisa berkonsultasi dengan menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN," kata Surin.
Menurut rilis, Thailand mengatakan akan menunda pelaksanaan KTT ASEAN ke-14. Tanggal pasti pelaksanaan KTT ASEAN akan dikeluarkan setelah berkonsultasi dengan negara anggota ASEAN lainnya.
Seperti yang telah diberitakan, kemarin pemerintah Thailand memutuskan menunda hajatan penting yang semula berlangsung pada pertengahan Desember 2008 tersebut.
Mengingat krisis politik yang sedang mengguncang Thailand, penyelenggaraan KTT dijadwal ulang menjadi Maret 2009. Menurut jadwal dari Sekretariat ASEAN, KTT tahun ini akan berlangsung di Ibukota Bangkok. Namun, karena unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok semakin rusuh, pemerintah sempat memindahkan lokasi KTT ke Chiang Mai.
Sebenarnya, KTT ASEAN tahun ini sangat monumental karena akan meresmikan pemberlakuan "Piagam ASEAN" setelah diratifikasi semua anggota. KTT tersebut akan berlanjut dengan KTT ASEAN+3 dan KTT Asia Timur, yang akan membahas langkah-langkah bersama dalam menghadapi krisis keuangan global.
Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Pabrikan otomotif asal Prancis, Citroen menyampaikan masih enggan bermain di segmen mobil Hybrid untuk pasar Indonesia.
