Andrinof A Chaniago

Golkar Bunuh Diri Jika Calonkan Jusuf Kalla

VIVAnews - Pergeseran kecenderungan suara baru saja terjadi antarcalon kontestan Pemilu 2009. Tepatnya sejak awal November 2008 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk sementara berhasil memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya dan terhadap partai Demokrat. Sebelumnya, berdasarkan hasil berbagai survei, Partai Demokrat hanya mendapat dukungan antara 10 hingga 12 persen. Pada saat yang sama, dukungan masyarakat untuk memilih kembali Yudhoyono sebagai presiden terus merosot.

Berdasarkan hasil survei nasional Center for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS) Surveyors Group yang dilaksanakan antara tanggal 3 hingga 10 November 2008 lalu, dukungan terhadap Yudhoyono dan Partai Demokrat menaik drastis. Di antara 15 nama yang beredar di sekitar telingan dan pandangan mata masyarakat, SBY mendapatkan kepercayaan sebesar 37 persen, jauh di atas urutan kedua, Megawati Soekarnoputeri, yang hanya mendapatkan dukungan sebesar 16,2 persen. Lonjakan kepercayaan terhadap SBY dan selisih dukungan yang menyolok tersebut juga terlihat dari jawaban responden dalam persaingan head to head antara SBY dengan beberapa nama yang berada di urutan lima besar berdasarkan hasil survei.

Jika pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla berhasil mempertahankan kepercayaan masyarakat yang didapat saat ini hingga Pemilu bulan April 2009 nanti, tidaklah sulit bagi Partai Demokrat dan SBY untuk mencukupi syarat 20 persen suara untuk mendaftarkan SBY sebagai calon presiden dan juga tidak sulit untuk memilih bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi SBY. Posisi SBY akan di atas angin dalam memilih mitra partai untuk mendapatkan dukungan tambahan dan memilih bakal calon presiden.

Kecenderungan aliran dukungan suara pemilih yang sekarang ditandai dengan kembalinya kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat dan SBY membuat posisi Partai Golkar berada dalam posisi yang dilematis dengan pilihan bermanuver yang makin terbatas. Golkar memang relatif mudah mencari teman koalisi untuk bisa memenuhi syarat mengajukan calon presiden sendiri. Tetapi masalahnya adalah, Golkar tidak memiliki figur untuk diajukan calon presiden. Menarik Jusuf Kalla untuk maju menjadi calon RI 1 sama dengan bunuh diri bagi Golkar, karena Golkar akan kehilangan semuanya (termasuk rasa malu bila ingin mendapatkan jabatan menteri kabinet). Sebab, dengan siapapun bakal calon wakil presiden yang akan dipasangkan dengan Jusuf Kalla sebagai calon presiden, hanya hal yang sangat tidak masuk akal saja yang bisa membuat calon presiden Golkar bisa meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2009.

Tidak berlebihan kalau dikatakan dari sekarang kalau Partai Golkar sedang dan akan mengalami penurunan harga tawar di hadapan Partai Demokrat dan SBY dalam rangka menyongsong Pemilu 2009 nanti, meski Partai Golkar masuk dalam tiga besar dalam kontestasi Pemilu 2009. Sejak beberapa bulan lalu bahkan penulis sudah beberapa kali mengatakan kepada rekan-rekan jurnalis bahwa hanya ada dua pilihan bagi JK menghadapi Pemilu 2009. Pertama, tetap bersama SBY atau kedua, bersiap menjadi negarawan yang tidak menduduki jabatan formal di pemerintahan atau di lembaga negara. Memilih jalan di luar itu akan berisiko menurunkan derajatnya dalam catatan sejarah bangsa.[]

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban

* Tulisan ini dicuplik dari makalah Andrinof A Chaniago berjudul "Kontestasi Politik 2009 dan Prediksi Implikasinya terhadap Kebijakan 2009-2014" yang disampaikan pada Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2009 yang diselenggarakan Indef, 25 November 2008, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta. Andrinof adalah pengajar mata kuliah Ekonomi-Politik di Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan juga Direktur Eksekutif CIRUS.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Persiapan Langkah Hukum Paslon AMIN

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dikabarkan bakal maju dalam Pilkada Serentak 2024. Ia dikabarkan akan maju pada Pilgub Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024