VIVAnews - Dukungan pada Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk maju sebagai calon presiden mengalir deras. Hari ini, Sri Sultan menerima dukungan dari organisasi Persatuan Masyarakat Jawa Seluruh Indonesia yang mengklaim mewakili orang Jawa yang tersebar di 21 provinsi di luar pulau Jawa.
Dukungan Persatuan Masyarakat Jawa Seluruh Indonesia dibacakan langsung di hadapan Sultan, dalam pertemuan yang digelar di pendopo Kraton Kilen, Kraton Yogyakarta, Rabu, 3 Desember 2008. Para penggiat organisasi Persatuan Masyarakat Jawa ini sebanyak 85 orang, tampak mengenakan baju khas daerah tempat tinggal masing-masing.
Dalam pertemuan itu, Persatuan Masyarakat Jawa yang diwakili ketua umumnya, dr Baryadi, juga meminta Sultan melantik kepengurusan baru organisasi mereka. Setelah Sultan resmi melantik, barulah deklarasi dukungan terhadap penerus trah Raja-raja Jawa itu dibacakan.
Ada dua poin dukungan mereka. Pertama, "Kami sangat mendukung atas kesediaan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk maju dipilih sebagai presiden pada Pemilihan 2009," kata Baryadi.
Kedua, "Jika Ngarso Dalem telah resmi dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, maka kami siap menjadi relawan untuk bekerja keras memenangkan Sultan menjadi presiden RI," ujar Baryadi melanjutkan.
Sultan berterima kasih atas dukungan Persatuan Masyarakat Jawa ini. Sultan meminta masyarakat Jawa yang tersebar di luar pulau Jawa untuk berpartisipasi dalam Pemilu. "Tidak golput dan mensukseskan saya sebagai presiden," katanya.
Acara lalu ditutup dengan Sultan memberi pin "Sultan for President" kepada Baryadi. Lalu Baryadi, atas nama Persatuan Masyarakat Jawa, memberi Sultan sebuah jaket berwarna dasar putih dan bermotif pelangi. Di bagian belakangnya terdapat tulisan "Sultan untuk Presiden 2009-2014".
Laporan Michael Aryawan (Antv)/ Yogyakarta
Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
