Imbas Krisis Keuangan AS

Pasangan Cerai Terpaksa Tinggal Serumah

VIVAnews - Krisis ekonomi ternyata memunculkan tren baru bagi masyarakat di Amerika Serikat (AS). Kini, mulai ada beberapa pasangan yang telah cerai namun masih tinggal serumah. Bukan karena masih cinta, melainkan kepepet karena krisis.

Situasi dilematis itu dialami David Snyder dan Nancy Partridge. Kendati sudah bercerai sejak Januari lalu, mereka masih saja tinggal serumah.

Pasalnya, mantan dua sejoli di kota Denver tersebut sampai sekarang sulit sekali menjual rumah yang mereka huni. Selain itu, Snyder dan Partridge tidak mampu membeli rumah baru supaya bisa benar-benar hidup berpisah.     

Mereka termasuk korban dari resesi ekonomi di AS, yang dipicu oleh krisis kredit macet di pasar kredit perumahan (hipotek) dalam setahun terakhir. Selama krisis, warga tak sanggup membeli rumah baru dengan cara kredit karena sulit sekali mendapat pinjaman dari bank.

Selain itu warga pun susah menjual rumah karena daya beli masyarakat sudah rendah, walau harga jual rata-rata sudah diobral murah. Boro-boro mampu beli rumah, masyarakat kelas menengah di AS kini mulai perhitungan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti sandang dan pangan.

Maka, sambil menunggu ekonomi pulih, pasangan yang telah bercerai seperti Snyder dan Partridge kini berbagi ruangan selama tinggal serumah. Sesuai kesepakatan bersama, Snyder tetap berhak istirahat di kamar tidur utama, sedangkan Partridge tinggal di ruangan yang lebih kecil.

Untungnya, pasangan yang mengakhiri enam tahun perkawinan mereka itu memiliki dua pesawat televisi sehingga tidak perlu menonton bersama. Masing-masing bisa santai menonton siaran televisi di ruangan yang berbeda. 

Ibarat anak kos, mereka juga berbagi kewajiban urusan dapur dan membeli kebutuhan pokok. Snyder dan Partridge terkadang makan malam bersama, namun lebih sering sendiri-sendiri. Pokoknya, sejak bercerai mereka jarang saling bertegur sapa kendati masih serumah.

"Kami lebih sering berdebat untuk beberapa hal, seperti menentukan mobil siapa yang bisa masuk garasi. Namun untuk saat ini, hal-hal seperti itu sudah menjadi rutin," kata Partridge. "Namun kami tidak punya pilihan yang bagus. Menurut saya masalah kredit macet saat ini akan lebih parah," kata perempuan berusia 45 tahun tersebut, yang bekerja di sebuah perusahaan relasi publik.

Mereka belum memutuskan sampai kapan tinggal bersama. "Pokok sampai kita bisa menjual rumah atau kalau ada yang menang lotere dan beli rumah baru," kata Partridge. "Atau saat pemerintah bertindak bersama-sama atau saat semua bank bisa bertindak kompak," dia menambahkan.


   
Setali tiga uang, kendala yang sama juga dihadapi John dan Linda Melville di kota St. Petersburgh, Florida. Setelah 13 tahun menikah dengan John, Linda Agustus lalu mengajukan cerai.

Mulanya, mereka sudah tak lagi serumah. Namun, empat bulan kemudian, situasi berubah. Sejak kehilangan pekerjaan Oktober lalu, Linda tidak mampu membayar kontrakan rumah. Maka, sejak bulan lalu Linda kembali tinggal bersama John.
  
"Janggal rasanya kembali tinggal berdekatan," kata Linda. Mereka pun tidak lagi berbicara satu sama lain, kecuali dengan masing-masing pengacara.

Namun mereka bersepakat tidak saling mengganggu. Siapapun yang pertama kali membaca koran pagi harus meletakkannya ke posisi semula setelah selesai.

Selain itu John mendapat tugas merawat kolam renang dan halaman rumah. Sebaliknya, Linda tidak lagi pedulu kalau John pulang kerja sampai larut malam.
 
"Pokoknya kami saling menghormati. Saya tidak mau mengganggu ruang dia, begitu pula sebaliknya," kata Linda.



Tren pasangan cerai yang masih tinggal serumah membuat bingung aparat hukum. Hakim di negara bagian Florida, John Lenderman, mengaku bahwa dalam beberapa hari terakhir sepertiga dari jumlah kasus pengadilan yang dia tangani menyangkut penghuni rumah yang terancam diusir karena gagal bayar cicilan atau keluarga yang susah menjual rumah mereka.

Dia mengaku, selama 40 tahun meniti karir di pengadilan baik sebagai pengacara maupun hakim, baru kali ini dia menghadapi banyak kasus-kasus demikian.   "Secara finansial, mereka tidak bisa berbuat apa-apa," kata Lenderman.
 
Lain lagi dengan pengalaman Kent Peterson, mediator khusus perceraian di kota Wayzata, negara bagian Minnesota. Baru-baru ini dia didatangi sepasang suami istri yang ingin mengurus perceraian.

Namun mereka jadi pikir-pikir, apakah jadi bercerai atau tidak, setelah berhitung berapa banyak biaya yang harus ditanggung untuk berpisah. "Mereka perlu bekerja lebih keras dan tinggal bersama karena situasi telah berubah," kata Peterson.  (AP)

OJK Ingatkan Emak-emak Hati-hati Terjerat Rentenir: Bunganya Luar Biasa Mencekik Leher
Ilustrasi kado

Kado Pernikahan Peralatan Rumah Tangga buat Sahabat, Pasti Bermanfaat

Kado pernikahan untuk pasangan yang akan menikah, biasanya lebih cocok diberikan kepada sahabat atau keluarga yang hubungannya sangat dekat.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024