CP Prima Ekspansi ke Timur Tengah

VIVAnews - PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima berkode saham CPRO) dikabarkan bakal ekspansi bisnis ke Timur Tengah akhir tahun ini.

Meski Teuku Ryan Upayakan Banyak Usaha Buat Rujuk, Ini yang Bikin Ria Ricis Mantap Cerai

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan menempuh langkah ekspansi ke mancanegara, yaitu ke Mesir dan Yordania karena negara tersebut diakui cukup tahan terhadap resesi global. "Perseroan kabarnya sedang melakukan studi untuk memuluskan langkahnya," jelasnya di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2008.

Sekretaris perusahaan CP Prima Hendrik Silalahi ketika dimintai konfirmasi mengakui rencana itu. Namun, kata dia, ekspansi usaha perseroan ke mancanegara tersebut tidak dilakukan dalam tahun ini.

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia

"Tahun depan juga kita lhat dulu. Sebab, perusahaan masih fokus untuk mengelola PT Dipasena Citra Darmaja yang sudah berganti nama menjadi PT Arona Wijaya Sakti (AWS),” ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2008.

Per 31 Oktober 2008, Bank of New York QQ Red Dragon Pte Ltd menguasai saham berkode CPRO sebanyak 11,92 persen, Charm Easy International Limited 8,96 persen, PT Surya Hidup Satwa 41,58 persen, dan Regent Central International Limited sebanyak 7,84 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Gak Minta Kado, Maxime Bouttier Ngarep Quality Time Bareng Luna Maya di Hari Ulang Tahunnya

Pada perdagangan sesi I Kamis, 4 Desember 2008, CPRO ditutup terkoreksi Rp 2 ke level Rp 77. Meski pada saat pembukaan harga sempat menembus level Rp 80 dan tertinggi di posisi Rp 88.

Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, ekspansi tersebut akan memengaruhi kinerja CPRO ke depannya.

Namun, dia mengakui, hal itu baru tercermin dalam jangka panjang karena kondisi ekonomi global yang sedang melambat akan berdampak pada kinerja perseroan dalam jangka pendek. Apalagi, produk CPRO banyak dijual pada pasar ekspor.

"Jadi, rencana itu sepertinya belum berpengaruh pada pergerakan saham emiten untuk jangka pendek," jelas Pardomuan.

Laba bersih Central Proteinaprima periode Januari sampai September 2008 menurun 34,36 persen menjadi Rp 121,53 miliar dari Rp 185,15 miliar di periode yang sama 2007.

Namun, penjualan meningkat 35,91 persen menjadi Rp 5, 69 triliun dari kuartal III-2007 yang hanya mencapai Rp 4,19 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya