VIVAnews – Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, membantah partainya terbelah dua. “Perpecahan itu hanya omongan publik,” kata Ketua Majelis Permusyawaratan ini, Jumat 5 Desember 2008.
Indikasi terbelahnya partai itu, antara lain disampaikan pengamat politik, Lili Romli. Ada dua faksi di partai itu. Faksi keadilan dan kesejahteraan. Salah satu faksi selalu agresif melakukan pendekatan politik ke sejumlah pihak, di antaranya dengan membuat iklan dengan memasukkan gambar mantan Presiden Soeharto di sana.
Hidayat mengatakan semua kader partainya tetap bekerja sama. Menurut Hidayat antara keadilan dan kesejahteraan, bukan cara yang harus dipertentangkan. “Selama semua diputuskan melalui majelis syuro,” katanya.
Menurut Hidayat, di era keterbukaan seperti saat ini, partainya tidak bisa lepas dari kritikan. Tapi, dia meminta penilaian bahwa partainya mengalami perpecahan juga disertai bukti-bukti.