PDIP Bahas Pendamping Megawati Awal 2009

VIVAnews – Agenda Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di antaranya merumuskan syarat pendamping Megawati Soekarnoputri. Partai ini memutuskan menyalonkan kembali mantan Presiden RI itu maju ke bursa pemilihan presiden 2009. Rapat digelar akhir Januari 2009 di Solo, Jawa Tengah.

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Firman Jaya Daeli, mengatakan syarat antara lain tidak hanya mendukung kemenangan Megawati di pemilihan presiden. “Dia tidak sekedar ikut memenangkan pemilu, tapi mendukung pemerintahan,” kata Firman kepada VIVAnews.

Selain itu, katanya, calon pasangan Megawati juga harus mempunyai visi kepemimpinan yang sama dengan Megawati.

4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir

Saat ini, partai itu belum bicara siapa orang yang tepat menjadi calon wakil presiden. Sebab, PDIP masih fokus memenangkan pemilihan legislatif yang diselenggarakan April 2009.

Agenda lainnya, membahas program utama dan strategis partai yang bakal dilakukan pada 2009-2014.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Partai ini pernah meraih sukses pada Pemilu 1999. PDIP memperoleh suara mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 151 kursi.

Namun, PDIP gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan karena kalah voting dengan Abdurrahman Wahid pada Sidang Umum Majelis Perwakialn Rakyat 1999. Karena itu Megawati hanya duduk di kursi wakil presiden.

Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada 2001, PDIP berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden.

Suara PDIP kembali merosot pada Pemilu Legislatif 2004. Perolehan suara partai ini turun ke peringkat kedua, dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, partai ini mencalonkan Megawati sebagai presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden. Tapi gagal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya