VIVAnews - PT Pan Brothers Tbk mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 50 juta untuk 2007-2012. Sekitar US$ 30 juta dialokasikan untuk ekspansi pabrik di Boyolali milik anak usaha perseroan, PT Pancaprima Ekabrothers. Sisanya, sebesar US$ 20 juta untuk pembelian mesin pabrik milik perusahaan di Solo.
Pan Brothers adalah produsen beragam pakaian jadi, knit, dan woven garment, sedangkan anak usaha, PT Pancaprima Ekabrothers memproduksi jaket (heavy garment) yang dijual kepada pemegang merek seperti Calvin Klein Jeans, New York & Co, Nautica, Chaps Polo Ralph Lauren, dan Esprit.
Wakil Direktur Utama Pan Brothers, Ludijanto Setijo, mengatakan, capex perseroan US$ 20 juta berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan, masing-masing US$ 10 juta. “Bank yang memberi pinjaman adalah HSBC dan Standard Chartered,” kata dia pada paparan publik perusahaan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, akhir pekan lalu.
Pinjaman yang belum dikucurkan tersebut dialokasikan untuk pembelian mesin pabrik di Solo. Namun, perusahaan baru akan membeli mesin tersebut setelah kondisi ekonomi membaik. “Pembelian mesin pabrik belum akan dilakukan. Kami akan melihat situasi hingga enam bulan pertama 2009 (semester I-2009). Pinjaman capex juga baru akan mengucur ketika kami membutuhkan dananya,” jelas Ludijanto.
Dia menambahkan, sebagian capex anak usaha juga berasal dari pinjaman Citibank yakni US$ 15 juta. “Hingga kini, capex Pan Brothers dan Pancaprima telah terpakai US$ 18 juta,” papar Ludijanto.
Ludijanto berharap, pendapatan perusahaan pada 2009 akan sama dengan proyeksi 2008, yakni Rp 1,8 triliun dengan laba bersih Rp 263,77 miliar. Walaupun konsumen perusahaan memprediksi penurunan permintaan di Amerika Serikat hingga 20 persen, krisis di negara itu tidak akan berimbas pada Pan Brothers.
“Sebesar 70 persen konsumen kami merupakan produsen besar di AS. Sedangkan 25 persen bagi pasar Eropa dan sisanya negara lain. Sementara itu, penjualan Pancaprima 60 persen ke Eropa, 35 persen ke AS, dan lima persen ke negara lainnya,” kata dia.
Ludijanto menjelaskan, penurunan permintaan di AS hanya berimbas bagi konsumen perusahaan. Sementara itu, permintaan dari konsumen kepada Pan Brothers tetap, karena mereka mengantisipasi penurunan dengan efisiensi pabrik.
Selain itu, tambah dia, metode penjualan perusahaan adalah kontrak jangka panjang. Kontrak Pan berjangka enam bulan dan Pancaprima satu tahun. “Kami telah mengantongi komitmen penjualan hingga semester I-2009,” ujar Ludijanto.
Pan Brothers memproduksi hingga dua juta potong pakaian per tahun, sedangkan Pancaprima satu juta potong pakaian per tahun.
Baca Juga :
Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Daftar Negara Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024: Ada Timnas Indonesia U-23 dan Jepang U-23
Purwasuka
11 menit lalu
Daftar negara lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 Qatar bisa diketahui dalam artikel kali ini. Timnas Indonesia U-23 jadi tim terbaru yang lolos ke fase tersebut.
Drama Thailand The Ex-Morning Series diperankan oleh aktor dan aktris berbakat dan muda Thailand. Berikut ini daftar pemerannya, ada Krist Perawat Sangpotirat
Hasil Korea Selatan U-23 vs Timnas Indonesia U-23: Squad Garuda Menang Adu Penalti 11-10
Purwasuka
22 menit lalu
Hasil Korea Selatan U-23 vs Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia 2024 Qatar telah berakhir adu penalti untuk kemenangan Squad Garuda 11-10. Dalam waktu.
4 Drama Korea yang Dibintangi Oleh Seo Ji Hoon, Revenge of Others Hingga Begins Youth
Olret
35 menit lalu
Seo Ji Hoon, lahir pada tanggal 25 April 1997, adalah aktor Korea Selatan yang sedang naik daun. Dia melakukan debut aktingnya pada tahun 2016 dengan Signal, memerankan
Selengkapnya
Isu Terkini