Premium Bisa Turun Rp 300 Lagi

VIVAnews - Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengatakan, jika harga minyak dunia rata-rata selama sebulan US$ 40 per barel, pemerintah bisa menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Januari 2009 sebesar Rp 3.200 per liter. Asumsi ini menggunakan RAPBN 2009 dengan harga minyak US$ 80 per barel.

"Jika harga minyak US$ 40 per barel, harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 50 per barel. Ini masih ada sisa US$ 30 dari RAPBN 2009," kata dia kepada VIVAnews melalui telepon, Selasa 9 November 2009.

Dia menjelaskan, dengan harga minyak US$ 40 per barel, pemerintah akan menghemat Rp 2,5 triliun selama satu bulan. Artinya, pemerintah bisa menghemat Rp 3.200 per liter setiap kali BBM diproduksi.

Namun, Azhar menilai pemerintah tidak menghabiskan penghematan Rp 2,5 triliun tersebut untuk menurunkan BBM semua. "Paling tidak, kalau menurunkan BBM, cukup ambil 50 persen dari penghematan saja," ujar dia.

Jika menggunakan asumsi 50 persen, maka penghematan yang dilakukan sebesar Rp 1.600 per liter, untuk solar dan premium, atau masing-masing Rp 800 per liter. "Bensin masih bisa turun Rp 300 ke Rp4.00 per liter lagi, dan solar bisa turun ke Rp 4.700 per liter," kata Harry.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Karyawan Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Muncul
Asia Business Council 2024.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Perekonomian Asia diproyeksikan akan cukup tangguh di masa depan meski dihadapkan dengan kondisi perekonomian global yang dihantui gejolak geopolitik saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024