Bailout Otomotif AS Terhambat Prasyarat

VIVAnews - Rencana Kongres Amerika Serikat (AS) - yang didominasi Partai Demokrat - untuk memberi dana talangan (bailout) US$15 miliar untuk industri otomotif nasional ternyata masih tersendat-sendat. Pasalnya, para anggota Kongres dari Partai Republik, Selasa 9 Desember 2008, menginginkan sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan otomotif sebagai penerima bantuan.

Para politisi dari Partai Republik ingin agar penerima bantuan harus membatalkan gugatan hukum mereka kepada pemerintah sejumlah negara bagian yang mengeluarkan kebijakan pembatasan emisi gas karbon dioksida (rumah kaca). Selain itu Partai Republik di Kongres menuntut jaminan agar penerima bantuan tidak lagi melakukan permohonan bailout setelah menerima bantuan pinjaman, mengingat dana itu adalah uang pembayar pajak.
   
Senator Mitch McConnell dari Partai Republik mengaku khawatir dengan usulan bailout US$15 miliar dari Partai Demokrat. Menurut dia, proposal tersebut "tidak memuaskan karena minim jaminan akan adanya reformasi yang serius untuk menjamin keberlangsungan hidup perusahaan-perusahaan otomotif yang tengah berjuang" mengatasi krisis keuangan.
 
Dengan sikap Demokrat yang langsung bersedia mengucurkan bailout berarti "Kita membuka harapan bahwa pemerintah federal akan memberi subsidi tak terbatas di masa depan," kata McConnell.

Presiden George W. Bush, yang merupakan pendukung Republik, juga masih kurang sreg untuk meluluskan permohonan bailout untuk perusahaan otomotif. "Tidak akan ada pendanaan jangka panjang bila mereka [para penerima] tidak bisa menjamin keberlangsungan mereka untuk jangka panjang," kata juru bicara kantor kepresidenan (Gedung Putih), Dana Perino.

Selasa malam waktu Washington DC (Rabu pagi), para anggota senat akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah setuju dengan bailout tersebut. Minimal butuh dukungan 60 suara agar bailout disetujui di tingkat senat sebelum dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Namun muncul kekhawatiran bahwa para senator dari Partai Republik masih tidak setuju dengan bailout untuk industri otomotif selama penerima bantuan belum menyetujui prasyarat tersebut. "Tampaknya bukan saya saja, namun beberapa anggota mungkin akan memblok permohonan itu," kata Senator John Ensign dari Partai Republik kepada CNBC.
 
Begitu pula pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Harry Reid, yang tidak bisa menjamin bahwa senat segera menyetujui bailout. "Kami berharap bisa membahas situasi Detroit ini antara malam ini atau besok [waktu Washington]," kata Reid merujuk kepada permohonan bailout tiga perusahaan otomotif yang berbasis di Detroit - General Motors, Ford, dan Chrysler. (AP)

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024