VIVAnews - Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menjadi salah satu nama yang mendatangi Istana Negara pada hari ini, Selasa, 22 Oktober 2019. Fachrul disebut-sebut akan masuk menjadi menteri di kabinet Presiden Jokowi yang baru.
Hal yang menarik adalah mantan juniornya di TNI, Prabowo Subianto, juga bertandang ke Istana untuk menemui Jokowi sehari sebelumnya. Prabowo juga digadang-gadang akan menjadi menteri yaitu menteri pertahanan. Kedua mantan jenderal yang memiliki jabatan pada era 1998 itu berpotensi sama-sama duduk di satu kabinet.
Lebih dari itu, Fachrul dan Prabowo juga punya cerita khusus semasa menjalani karir militer mereka di TNI. Seperti sudah diketahui publik secara umum, Fachrul tercatat pernah merekomendasikan pemberhentian Prabowo.
Ceritanya, pada awal-awal masa reformasi 1998, Panglima ABRI Jenderal Wiranto membentuk lembaga bernama Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang bertugas menyelesaikan masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia. Duduk sebagai Ketua DKP adalah Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, anggotanya Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan Letjen Yusuf Kartanegara. Sedangkan Fachrul Razi menduduki posisi Wakil Ketua DKP.
Salah satu jenderal yang diperiksa oleh lembaga tersebut adalah Prabowo Subianto. Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI. Sebelumnya, anak dari ekonom Orde Baru, Soemitro Djojohadikoesoemo, itu menduduki posisi sebagai Panglima Kostrad, dan pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus.
Pada prosesnya, pada 21 Agustus 1998, DKP merekomendasikan pemberhentian Prabowo melalui surat bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP dan ditandatangani jajaran pimpinan DKP, termasuk Fachrul Razi. Akibat rekomendasi itu, karir Prabowo di institusi TNI pun tamat.
Persoalan pemberhentian Prabowo itu pernah menjadi polemik pada 2014, dalam suasana persaingan jelang pemilihan presiden. Ketika itu, Fachrul mendukung Jokowi, lawan dari Prabowo. Kini, sejarah akan mencatat dua mantan perwira tinggi TNI itu akan bekerja bersama dalam satu kabinet pimpinan mantan Walikota Solo.
Fahrul Razi sendiri saat ini tercatat sebagai Ketua Tim Bravo 5, salah satu organisasi relawan pendukung Jokowi yang dibentuk Luhut Pandjaitan. Fahrul yang lahir di Banda Aceh pada 26 Juli 1947 itu pernah menjadi Wakil Panglima TNI.