VIVAnews - Sejumlah karyawan Rumah Sakit Fakultas Kedokteran UKI Cawang mulai menerima ancaman dari direksi. Ancaman itu terkait aksi aksi mogok kerja yang mereka lakukan.
Karyawan diancam tidak akan mendapat bonus tahunan jika tetap melakukan aksi mereka. Ancaman lainnya, karyawan yang sedang dibiayai untuk pengembangan profesi akan distop biaya pendidikannya.
Mendengar ancaman itu, karyawan malah mengancam akan melakukan mogok total. Ada sekitar 531 karyawan yang akan mengikuti aksi mogok kerja.
Jika ini benar-benar terjadi, dipastikan pelayanan rumah sakit UKI Cawang akan berhenti total, karena sebagian besar tenaga kesehatan akan turun mengikuti aksi.
Koordinator aksi Anton Temaluru mengatakan, kalau ancaman mulai datang dari kepala instalasi yang ada di rumah sakit.
"Mereka duduk di kursi empuk karena karyawan. Sekarang mereka malah mengancam kami," ujar Anton Temaluru, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Kamis 11 Desember 2008.
Direktur Pelayanan Medik dan Pendidikan Rumah Sakit UKI, Boy Wayong kepada VIVAnews, Kamis 11 Desember 2008 menepis tudingan itu. Menurutnya, manajemen maupun direksi tidak pernah mengancam dengan tidak akan memberikan bonus.
"Aksi itu hak mereka. Ini menjadi bagian yang terpisah, tidak ada hubungannya. Kita hargai aspirasi mereka," ujarnya.