VIVAnews - Krisis perekonomian global memicu melemahnya bisnis hiburan di Jakarta. Imbas krisis yang berpusat di Amerika Serikat ini tercermin pada jumlah acara hiburan malam tahun baru 2009.
Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan, jumlah acara hiburan malam tahun baru 2009 menurun drastis. "Sampai sekarang baru 19 penyelenggara acara yang mengajukan izin," kata dia, Kamis 11 Desember 2008.
Jumlah itu kalah jauh dibandingkan acara pada malam tahun baru 2008 yang mencapai 147 acara. Data yang diungkap Arie ini hanya acara yang digelar di hotel, restoran, dan tempat hiburan malam lain. Angka itu tidak termasuk acara yang digelar di kawasan Ancol dan Monas.
Namun, Arie optismis target pajak hiburan di Jakarta sebesar Rp 1,4 triliun tercapai. Hingga kini, pajak yang masuk sudah mencapai 80 persen dari target atau sekitar Rp 1,2 triliun. "Secara umum daya beli masyarakat memamng turun gara-gara krisis beberapa bulan terakhir. Masyarakat banyak yang berhemat," ujarnya.
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
