VIVAnews - Rencana Gubernur Fauzi Bowo menjadikan Jakarta sebagai pilot project penerapan nomor identitas tunggal atau single identity number (SIN) di Indonesia, mendapat respons positif sejumlah anggota DPRD DKI.
Sekretaris Komisi B bidang perekonomian DPRD DKI, Nurmansjah Lubis, mengatakan, sistem nomor identitas tunggal akan mempermudah pendataan penduduk di Jakarta yang selama ini bermasalah. "Persoalan keamanan juga lebih terjamin," ujarnya, Jumat 12 Desember 2008.
Untuk mempercepat realisasinya, Nurmansjah berharap segera diterbitkan peraturan daerah yang dapat menjadi payung hukum rencana ini. "Agar lebih kuat perlu ada perda yang menaungi," ujarnya.
Dukungan serupa disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI, Ahmad Husein Alaidrus. Program ini bisa menjadi cara efisiensi administratif kependudukan di Indonesia. "Bisa mengcover urusan administrasi dalam satu paket," ujarnya.
Rencananya, nomor identitas tunggal diberikan ketika pengurusan akte kelahiran. Selanjutnya, nomor ini akan digunakan sebagai nomor induk murid dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Nomor ini juga akan mengkonversikan sejumlah kartu identitas seperti KTP, SIM, NPWP, visa, BPKB dan paspor untuk menghindari identitas ganda.
Sistem nomor identitas tunggal rencananya diberlakukan secara nasional. Jadi masyarakat tak perlu khawatir jika harus berpindah domisili dari satu kota ke kota lain. Saat ini, penerapan identitas tunggal masih terkendala sejumlah permasalahan teknis seperti aturan main dan prosedur perubahan data. Khususnya dalam konteks hubungan antar instansi penerbit sejumlah identitas seperti keimigrasian, kepolisian, dan kependudukan.
Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo
Pada masa mengemban gelar sebagai Putri Indonesia, Angelina Sondakh sangat dekat dengan Mooryati Soedibyo.
