Liga Super Indonesia

Kekuatan Timpang, Jumlah Gol Meningkat

VIVAnews – Sebanyak 153 pertandingan tersaji di Putaran 1 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, 12 Juli-15 November 2008. Total gol yang tercipta mencapai 398 gol atau rata-rata 2,6 gol setiap pertandingan.

Liga Super Indonesia (LSI) 2008 untuk sementara istirahat menunggu putaran 2 bergulir yang akan dimulai 3 Januari 2009. 

”Jika dilihat dari rata-rata gol yang tercipta di tiap pertandingan, produktivitas tim-tim LSI memang tinggi. Tapi, apakah itu karena kualitas tim yang meningkat atau karena ada ketimpangan kekuatan?” ujar pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah kepada VIVAnews.

Jumlah gol yang tercipta pada LSI 2008/2009 tergolong tinggi. Sebab, di musim kompetisi 2004 yang juga memakai format satu wilayah, total gol pada putaran 1 hanya mencapai 355 gol. Bila dirata-rata dengan jumlah pertandingan yang mencapai 153, maka gol yang terjadi di setiap pertandingan hanya mencapai 2,3 gol per pertandingan.
 
Menurut Bambang, meningkatnya jumlah gol yang tercipta pada putaran 1 LSI tidak murni disebabkan oleh meningkatnya kualitas dari tim-tim yang bertanding. Namun, peningkatan ini lebih condong kepada timpangnya kekuatan tim-tim yang ikut ambil bagian.

Selain itu, permasalahan non teknis yang dihadapi oleh tim-tim besar juga mempengaruhi besarnya jumlah gol yang tercipta untuk putaran 1 ini. Waktu recovery, jadwal pertandingan yang kacau dan permasalahan dana yang menimpa banyak klub juga menjadi pemicu munculnya skor-skor besar pada putaran 1.

”Kekalahan dengan skor besar justru dialami oleh tim-tim besar. Persija contohnya. Kekalahan 0-6 dari Persipura Jayapura tentu tidak hanya terkait dengan masalah teknis, tapi lebih kepada masalah non teknis,” beber Bambang. 

Jika dicermati, produktivitas gol yang tercipta pada putaran 1 juga tidak merata. Sebab, masih banyak klub yang punya koleksi gol sangat minim.

PSIS contohnya. Tim berjuluk Mahesa Jenar itu hanya mampu mencetak delapan gol sepanjang putaran 1.

Tim lain yang minim gol adalah Deltras Sidoarjo. Tim berjuluk The Lobster itu hanya mampu menceploskan 10 gol dari 17 pertandingan yang dijalani.

Di sisi lain, ada tiga tim yang produktivitasnya sangat menonjol. Di urutan pertama ada Sriwijaya FC Palembang. Donasi gol mereka mencapai 37 gol. Setelah itu ada Persipura dan Persija yang sama-sama telah mencetak 36 gol. Satu tim lagi yang menembus angka 30 gol adalah Persib Bandung.

”PSIS awalnya hanya disiapkan untuk Divisi Utama. Tak ada target untuk tampil di LSI. Karena itu, manajemen memilih untuk menurunkan pemain muda yang minim pengalaman. Tentu, kekuatan ini sulit bersaing dengan tim-tim lain yang memang sudah siap tampil di LSI,” tandas Bambang.

Data Putaran 1 LSI 2008/2009
Total Pertandingan:
153
Jumlah Gol: 398
Rata-rata Gol Setiap Pertandingan: 2,6
Tim Paling Tidak Produktif: PSIS Semarang (8 gol)
Tim Dengan Pertahanan Terbaik: Persipura Jayapura (10 gol)
Tim Dengan Kemenangan Terbanyak: Persipura Jayapura (12 kali)
Tim Dengan Kekalahan Terminim: Persipura (2 kali)
Tim Paling Produktif: Sriwijaya FC Palembang (37 gol)
Tim Dengan Kemenangan Terminim: PSMS Medan (1 kali)
Tim Dengan Pertahanan Terburuk: Persita Tangerang (37 gol)
Tim Dengan Kekalahan Terbanyak: Persita dan Deltras (11 kali)
Skor Pertandingan Terbesar: 6-0 (Persipura v Persija, Sriwijaya FC v Persita)
Top Skorer Sementara: Christian Gonzales (Persik, 14 gol)

Kalau Istri Hyperseks apa yang Perlu Dilakukan Suami? Begini Nasehat Dokter Boyke
Ilustrasi/Pelajar diamankan saat mau tawuran.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti oleh guru, orang tua, dan siswa:

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024