Keresahan Pedagang Terompet Jakarta

VIVAnews - Pergantian tahun 2008 memang masih 10 hari lagi. Namun para pedagang terompet mulai marak di sejumlah wilayah Jakarta.

Seperti di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Barito dan Sampi. Terlihat puluhan pedagang terompet mulai memadati trotoar di sekitar jalan tersebut.

Salah satunya, Adi, 42 tahun, warga Bekasi ini, mengaku sudah sejak tanggal 10 Desember berjualan terompet.

Meskipun harga bahan-bahan dasar pembuatan terompet mengalami kenaikan, dirinya tetap yakin akan meraup keuntungan di pesta malan tahun baru nanti.

Dirinya mengaku terpaksa menaikkan barang dagangannya karena dibarengi dengan kenaikan bahan dasar pembuatan terompet, seperti kertas warna. "Saya menaikkan paling hanya Rp 1.000 - Rp 2.000 saja," lanjut dia.

Adi sedikit khawatir omset tahun ini akan sedikit berkurang ketimbang tahun lalu. "Ya sekarang saja dagangan saya masih sepi, apalagi sekarang terjadi krisis ekonomi," ujarnya pria yang sudah tiga  tahun berjualan terompet itu.

Namun pedagang terompet lainnya, Arif, 20 tahun mengaku tidak khawatir sedikitpun dengan adanya krisis ekonomi global ini.

"Yang menentukan keuntungan saya itu cuaca, kalau turun hujan saat malam tahun baru, itu baru buat saya rugi besar," kata pria asal Tambun itu.

Berdasarkan pantauan VIVAnews beberapa pedangan mulai menjajakan berbagai jenis terompet hasil modifikasi menyerupai alat musik, seperti Saxophone dengan warna-warna yang menarik.

Selain itu mereka juga menjual topi pesta dengan desain yang meriah. Kebanyakan dari pedagang menggunakan lahan trotoar untuk menjajakan dagangannya. Hal itu tentunya mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

Catat! Cuma 5 Nomor Ini Dipakai Polda Metro Kirim Surat Tilang Via WA
Febby Rastanty.

Dukung Remaja Perempuan Tebar Kebaikan, Kemenag Gelar Aksi Cantik

Kementerian Agama sukses menggelar acara #AksiCantik di Masjid Istiqlal, Jakarta. Acara ini sendiri merupakan inisiatif untuk mendukung pemberdayaan remaja perempuan.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024