Polytron Naikkan Harga 5%

VIVAnews - Produsen elektronik Polytron mulai awal Desember telah menaikkan harga produknya sebesar 5 persen. Naiknya harga jual produk Polytron menyusul melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mencapai 30 persen.

"Kami seharusnya menaikkan 15 - 20 persen, sesuai pelemahan kurs," kata Direktur PT Hartono Istana Teknologi, Vincent Hermawi, dalam Seminar Prospek Ekspor 2009 di kantor Departemen Perdagangan, Senin, 22 Desember 2008.

Kenaikan harga di atas 5 persen, katanya, tidak memungkinkan karena daya beli masyarakat yang rendah. Karena melemahnya daya beli, volume penjualan Polytron juga menurun. "Penjualan Oktober - November 2008 turun 15 persen dibandingkan rata-rata penjualan Januari - September 2008," katanya. 

Melemahnya daya beli terutama terjadi di wilayah luar Jawa, sebagai akibat anjloknya harga-harga komoditas pertambangan dan perkebunan. Data Polytron menunjukkan pada Oktober-November 2008 terjadi penurunan permintaan produk elektronik di Sumatra sebesar 40 persen, Kalimantan (-20 persen), serta Sulawesi, Papua, dan Ambon (-20 persen).

Polytron telah menurunkan biaya material sebesar 10 persen melalui negosiasi harga, seiring turunnya harga komoditas pertambangan, mencari supplier baru, redesign produk yang sudah ada, dan memperkenalkan produk berbiaya murah. Selain itu, Polytron juga telah menurunkan biaya overhead sebesar 15 persen melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi. "Polytron sedang berusaha meningkatkan penjualan ekspor, karena pasar domestik semakin mengecil," katanya.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024