VIVAnews - Angkatan Udara Israel menghancurkan simbol-simbol kekuatan Hamas di hari ketiga serangannya di jalur Gaza. Penyerangan Israel tersebut dilakukan dekat rumah Perdana Menteri Hamas dan perataan sebuah bangunan di universitas terkait dengan kelompok Islam.
Seperti dikutip dari AP, Menteri Pertahanan Israel mengatakan pasukan militernya akan bertempur melawan Palestina 'sampai habis-habisan.'
Dalam tiga hari penyerangan tersebut, sedikitnya 315 orang tewas hingga Senin pagi dan sekitar 1400 warga Palestina menderita luka-luka. Persatuan Bangsa-Bangsa menyatakan setidaknya 51 orang yang tewas itu adalah warga sipil dan mengatakan delapan anak-anak tewas dalam serangan berturut-turut dua malam terakhir.
Serangan Israel dalam tiga hari ini memaksa pemimpin Hamas untuk bersembunyi. Meski demikian, pasukan Hamas masih bisa melakukan serangan balik menggunakan senjata.
Dalam keterangannya, Israel mengkalim bahwa serangan tersebut merupakan serangan balas dendam setelah sebelumnya, Palestina menjatuhkan roket ke arah pemukiman di di kota-kota Israel bagian selatan.
Sejak itu, jumlah pasukan Israel di perbatasan Gaza ditambah dua kali lipat dan Pemerintah Israel menyetujui tambahan pasukan hingga 6.500 prajurit cadangan.