VIVAnews – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terlihat tidak mau terburu-buru dalam mengorbitkan kandidat calon presiden di Pemilu 2024. Partai berlogo banteng itu menyatakan bahwa saat ini fokus mereka adalah mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menyandang status pemenang Pemilu 2014 dan menempatkan kadernya menjadi presiden, merancang strategi untuk pemilu lima tahun ke depan dinilai terlalu cepat.
"PDI Perjuangan ya kita tetap akan fokus bagaimana menjalankan sinergi pemerintahan ini ke depan sampai 2024," kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin 11 November 2019.
Bagi Puan, hak setiap partai termasuk Partai Nasdem yang telah mengambil ancang-ancang untuk menggaet sejumlah kepala daerah menjadi calon presiden. Dari empat nama yang disebut sebagai calon presiden, salah satunya ada nama Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, yang merupakan kader PDIP.
Menurut Puan, partai besutan Surya Paloh itu dipersilakan merayu Ganjar. "Silahkan saja. Tinggal yang dirayu mau apa tidak," kata dia.
Selain Ganjar, nama-nama beken yang akan disorongkan menjadi calon presiden bahkan hadir pada Kongres Nasdem ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Satu nama lain ialah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Soal Nasdem yang sudah melempar nama, Puan menegaskan, partainya sampai saat ini percaya stok kader internal dan siap ditugaskan dalam berbagai tugas kepemimpinan. Mekanisme mengenai hal itu, lanjut Puan, belum dibahas secara mendalam.
"(Tapi) masih panjang. Baru juga presiden-wakil presiden dilantik. PDI Perjuangan Insya Allah punya kader-kader terbaiknya kok untuk nanti 2024, jadi penjaringannya tunggu waktunya saja," kata dia.