PM Israel : Invasi ini Tak Terelakkan!

VIVAnews - Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan invasi militer ke Jalur Gaza tak terelakkan. Minggu 4 Januari 2009, Olmert mengatakan tak akan membiarkan penduduk selatan Israel untuk terus menerus menjadi target serangan. Operasi ini menurut Olmert menyusul serangan roket Palestina yang telah bertahun-tahun ke wilayah selatan ini.

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Olmert mengatakan pemerintahannya telah melakukan semua hal sebelum menyetujui operasi militer ini dan tak ada pilihan lain, demikian kata Olmert dalam pembukaan pertemuan mingguan Kabinet Israel.

Ini adalah pernyataan pertama Olmert kepada publik sejak serangan darat dilancarkan Sabtu kemarin.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia

Pasukan Israel dan tank telah meluncur ke Jalur Gaza Minggu pagi, membagi dua bagian teritori kawasan pantai dan mengepung kota terbesar itu, sebagai fase baru serangan ofensif melawan Hamas.

Ribuan tentara yang terbagi dalam formasi tiga brigade menuju Gaza setelah Sabtu malam. Mereka memulai serangan darat yang telah direncanakan setelah sepekan bombardir udara. Asap hitam membumbung diseputar kota Gaza setelah tembakan pertama dilancarkan dan ledakan senapan mesin mulai menyalak.

72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Militer Israel menyatakan telah menewaskan dan melukai lusinan pejuang militan. Tapi tim medis Palestina di Gaza tak bisa bergerak akibat pertempuran itu, dan tak bisa menyebutkan jumlah data yang luka.

Hamas mengatakan hanya tiga  dari pejuang mereka yang tewas, dan tim kesehatan resmi Gaza mengatakan delapan warga sipil juga tewas, termasuk anak perempuan berusia 12 tahun di bagian utara Gaza, Beit Lahiya dan empat keluarga yang terbunuh dalam serangan udara di selatan Gaza.

Ambulans militer membawa pasukan Israel yang terluka ke rumah sakit di kota Beersheba di selatan Israel. Militer Israel melaporkan  30 orang dari pasukan mereka terluka, dua luka serius dalam pembukaan serangan. (AP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya