Stimulus Fiskal

Pertumbuhan Industri Sepatu Terdongkrak

VIVAnews - Stimulus fiskal kepada industri sepatu nasional diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri sepatu dalam negeri 20 - 25 persen. Pemberian pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah sebesar Rp 520 miliar kepada industri sepatu, akan menggairahkan pasar dalam negeri.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pesepatuan Indonesia Haryanto stimulus itu akan menggairahkan industri sepatu. "Setelah diterapkan, industri sepatu domestik bisa bersaing dengan sepatu negara lain," kata Haryanto kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 7 Januari 2008. Hariyanto mengatakan, stimulus di sektor industri sepatu dalam negeri lebih efektif jika berlaku selama dua tahun.

Kebijakan itu tidak akan mempengaruhi harga jual, tetapi bisa digunakan untuk perluasan pasar dalam negeri. "Pangsa pasar domestik akan meningkat, sehingga mempengaruhi pertumbuhan industri sepatu nasional," katanya.

Agar tujuan merangsang industri lokal tercapai, Hariyanto mengatakan, pemerintah juga harus mengawasi impor produk alas kaki ilegal yang masuk ke Indonesia.

Pemerintah telah memberi kebijakan stimulus fiskal berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah sebesar Rp 9 triliun. Industri minyak dan gas, serta panas bumi merupakan sektor yang menerima bantuan terbanyak. Disusul industri bahan baku baja Rp 1,2 triliun, industri tekstil Rp 1 triliun, dan minyak goreng Rp 800 miliar.

Pemerintah juga memberi stimulus dengan menanggung bea masuk sebesar Rp 2,4 triliun. Penerima terbesar merupakan industri bahan baku dan komponen otomotif sebesar Rp 795 miliar. Lalu industri pesawat terbang Rp 416 miliar.

Rizky Febian dan Mahalini Menikah 10 Mei 2024, Pakai Adat Sunda
Chair of B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani.

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pun mengusulkan pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan dalam pemerintahan baru.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024