DKI Canangkan Gerakan Bangun Pagi

VIVAnews - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencanangkan 'Gerakan Bangun Pagi Indonesia' untuk mendukung pemberlakukan jam masuk sekolah 30 menit lebih awal menjadi pukul 06.30 WIB.

Seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pencananangan ditandai dengan sarasehan yang dihadiri para pakar kesehatan dan juga aktivis dari organisasi masyarakat di DKI Jakarta.

Pakar kesehatan tidur, Muslim Nathin, yang hadir selaku pembicara mengatakan, bangun pagi bisa meningkatkan kesehatan tubuh. Dengan bangun pagi, tekanan darah yang terjadi saat tidur bisa lekas mengalir normal karena gerak tubuh.

Secara medis, bangun pagi dapat mengurangi potensi penyakit kardiovaskular atau gangguan jantung dan pembuluh darah. "Bangun pagi sangat baik karena udaranya masih jernih, tidak terkena polusi. Bahkan kualitas oksigen sangat bagus karena baru terjadi perputaran dari tumbuhan ke manusia," ujar Muslim.

Mengutip pendapat ilmuwan Jerman, Alexander Browis, Ketua Karang Taruna Nasional, Dody Susanto, mengatakan, bangun tidur pada pagi hari dapat menyegarkan metabolisme tubuh dan menyehatkan mental. Belakangan, bangun pagi diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan daya tahan butuh bagi penderita Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS).

Dody menambahkan, pagi hari juga memiliki unsur sunyi yang baik untuk merangsang otak dan kejiwaaan seseorang. "Jadi bangun pagi itu memang banyak manfaatnya, salah satunya dapat mengurangi depresi," ujar Dody.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024