Perdagangan Saham di Wall Street

Kesepakatan Citigroup Naikkan Indeks Saham

VIVAnews – Indeks harga saham di bursa Wall Street rata-rata ditutup menguat di akhir perdagangan Kamis sore waktu New York, 8 Januari 2009 (Jumat pagi WIB). Sentimen positif di bursa saham kemarin, menurut analis, muncul karena presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Barack Obama berjanji akan segera menarik keluar AS dari cengkeraman resesi.

Selain itu para investor tampak terpengaruh atas kesepakatan para anggota Kongres dari Partai Demokrat, yang tengah berkuasa, dengan Citigroup Inc. untuk membantu mencegah kemungkinan terjadinya pernyitaan rumah akibat ketidakmampuan konsumen membayar cicilan. Pemberi pinjaman lain diharapkan akan mengikuti rencana ini.

Indeks saham industri Dow Jones ditutup turun 27,24 poin (0,31 persen) ke level 8.742,46. Indeks blue chip ini mengalami rebound setelah dalam sesi sebelumnya anjlok lebih dari 100 poin. Semua indeks selain Dow juga mengalami kenaikan.

Agung Sedayu Lengkapi PIK 2 dengan Taman Doa Lady of Akita Senilai hingga Rp 250 M

Indeks Standard & Poor 500 meningkat 3,08 poin (0,34 persen) ke level 909,73, dan indeks gabungan Nasdaq ditutup naik 17,95 poin (1,12 persen) ke posisi 1.617,01. Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil Russell 2000 meraih 4,91 poin (0,99 persen) ke level 502,01.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS jatuh terhadap mata uang lain. Sedangkan harga emas naik. Harga minyak mentah jenis light sweet turun 93 sen, sehingga menempati posisi harga US$ 41,70 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu indeks saham Asia dan Eropa jatuh di perdagangan kemarin. Setelah bank sentral Inggris, Bank of England, resmi menurunkan tingkat suku bunga, indeks FTSE 100 justru turun 0,05 persen. Padahal tingkat suku bunga telah diturunkan setengah persen, menjadi hanya sebesar 1,5 persen, level terendah dalam 315 tahun terakhir.

Indeks DAX (Jerman) jatuh 1,17 persen, dan indeks CAC-40 (Prancis) turun 0,65 persen. Indeks Nikkei (Jepang) merosot 3,93 persen, sedangkan indeks Hang Seng (Hong Kong) turun 3,81 percent. (AP)

Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024