VIVAnews - Penyidikan kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia dengan tersangka Aulia Tantowi Pohan cs, meningkat ke tahap penuntutan. Empat mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan, Aslim Tadjuddin, Bun Bunan Hutapea, dan Maman Somantri segera disidangkan.
Mengenai pelimpahan berkas ini diakui tersangka Maman Somantri. Sedangkan tiga rekannya, Aulia Pohan, Aslim, dan Bun Bunan enggan berkomentar.
"Sudah (P21)," ujar Maman Somantri usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat 9 Januari 2009. Maman pun mengaku siap menghadapi persidangan. "Siap," ujarnya sebelum memasuki mobil tahanan.
Aulia Pohan cs ditahan Kamis 27 November 2008. Aulia dan Maman ditahan di ruang tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, sedangkan Aslim dan Bun Bunan ditahan di ruang tahanan Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI.
Keempat orang ini ditahan sebagai tersangka kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia di mana Aulia menjadi Ketua Dewan Penasihatnya. YPPI yang dibentuk BI mengalirkan Rp 100 miliar untuk sejumlah anggota Dewan, mantan petinggi BI dan para penegak hukum untuk melancarkan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang melilit sejumlah mantan anggota Dewan Gubernur BI.
Tiga mantan petinggi BI sudah divonis bersalah dalam kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia ini. Mereka adalah Burhanuddin Abdullah divonis lima tahun, Oey Hoey Tiong dan Rusli Simanjuntak masing-masing divonis empat tahun penjara. Selain itu dua mantan legislator Komisi Perbankan Hamka Yandhu dan Anthony Zeidra Abidin masing-masing divonis tiga tahun penjara dan 4,5 tahun.
Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
