VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta ditutup bergerak stabil cenderung menguat di kisaran level 10.925-11.050/US$.
"Sebab, pada tadi pagi rupiah dibuka di kisaran 10.975-11.125 per dolar AS," kata Iwan Ridwan, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 9 Januari 2009.
Menurut Iwan, terserapnya lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) belum lama ini menjadi pemicu penguatan mata uang lokal tersebut. "Jadi, orang masih percaya pegang rupiah," ujarnya.
Dia mengakui, menguatnya mata uang regional terhadap dolar AS turut menjadi katalis penguatan rupiah pada penutupan transaksi hari ini di pasar spot antarbank Jakarta.
Pada data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 16.45 WIB, Jumat, 9 Januari 2009 berhenti di posisi 10.925/US$. Sedangkan data kurs transaksi Bank Indonesia, mata uang lokal itu berada di level 11.050/US$.
Di kawasan regional, yen Jepang, dolar Australia, dan dolar New Zealand masing-masing juga menguat 0,26 persen, 1,40 persen, dan 1,08 persen.
Sementara itu, mata uang yang melemah di antaranya peso Filipina, ringgit Malaysia dan dolar Singapura masing-masing sebesar 0,51 persen, 0,26 persen, dan 0,06 persen.