VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup kembali terkoreksi di level 1.399,73 atau turun 6,82 poin (0,48 persen) pada transaksi sesi II Selasa, 13 Januari 2009. Sedangkan pada sesi I, IHSG berakhir melemah 7,47 poin atau 0,53 persen ke posisi 1.399,09.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,73 triliun dengan frekuensi 45.841 kali. Sebanyak 40 saham menguat, 88 melemah, dan 42 ditutup stagnan.
Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, indeks ditutup melemah lagi pada akhir transaksi hari ini akibat sentimen negatif bursa regional. "Kekhawatiran investor akan kinerja buruk 2008 perusahaan-perusahaan besar di kawasan regional menjadi pemicu aksi jual saham," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa.
Namun, dia mengakui, kondisi IHSG cukup defensif karena adanya sentimen positif penurunan harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah pada pekan ini.
Di bursa Asia, indeks Hang Seng ditutup melemah 302,95 poin atau 2,17 persen ke level 13.668,05, Nikkei 225 terkoreksi 422,89 poin (4,79 persen) ke level 8.413,91, dan Straits Times Singapura melemah 6,83 poin atau 0,38 persen menjadi 1.769,42.
Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB indeks Dow Jones kembali melemah 125,21 poin atau 1,46 persen ke 8.473,97. Indeks Nasdaq turun 32,80 poin atau 2,09 persen ke 1.538,79 dan indeks S&P 500 terkoreksiĀ 20,09 poin atau 2,26 persen ke 870,26.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang ditutup melemah Rp 650 (5,55 persen) ke level Rp 11.050, PT United Tractors Tbk (UNTR) terkoreksi Rp 300 (5,66 persen) di posisi Rp 5.000, PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) turun Rp 225 (8,65 persen) menjadi Rp 2.375, PT BISI International Tbk (BISI) melemah Rp 225 atau 9,67 persen menjadi Rp 2.100, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang turun Rp 200 (1,69 persen) ke level Rp 11.600.