Tragedi Palestina

Bicarakan Gaza, Arab Terpecah Dua Kubu

VIVAnews - Negara-negara Arab terpecah dalam upaya menyelesaikan konflik di Jalur Gaza. Mesir, yang menjadi tuan rumah perundingan damai Israel dengan Otoritas Palestina dan bertindak sebagai penengah antara Hamas dan Israel, ingin mengadakan pertemuan di Kuwait, Minggu nanti.

Namun, seperti dikutip dari stasiun televisi CNN, Kamis 15 Januari 2009, negara Arab lainnya mengatakan bahwa mereka sedang menghadiri sidang darurat di Qatar yang telah berusaha memimpin proses kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Sementara itu, kelompok perlawanan Hamas frustasi dengan diplomatik tarik-ulur ini. "Kami yakin kalau pertemuan negara-negara Arab bisa diadakan lebih awal," kata juru bicara Hamas, Mohammed Nizal, kemarin. "Apakah mungkin memasuki pekan ketiga serangan Zionis terhadap Gaza, negara-negara Arab tidak dapat mengadakan pertemuan untuk Gaza dan untuk menghentikan agresi ini?"

Isu ini seakan-akan telah membuat negara-negara Arab terpecah ke dua kubu. Kubu pertama, yang dimotori Mesir, adalah mereka yang tidak menginginkan pengaruh Hamas di bidang politik. Kubu kedua adalah negara seperti Qatar yang lebih menaruh simpati pada Hamas, yang mengendalikan Gaza.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Qatar punya alasan kenapa berinisiatif menggelar pertemuan lain.
"Apa yang terjadi di Gaza memerlukan diadakannya pertemuan terpisah karena darah yang tertumpah. Saudara-saudara kami di Palestina sedang berada dalam masa-masa sulit," kata Perdana Menteri Qatar, Hamad bin Jassim.

Putus Hubungan

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks

Sementara itu, Bolivia dan Venezuela pada Rabu kemarin mengumumkan bahwa mereka memutus hubungan diplomatik dengan Israel akibat konflik di Gaza. Keputusan Venezuela tersebut dikatakan sepekan setelah mereka mengusir duta besar Israel untuk Venezuela dan menuduh Israel mencoba melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Presiden Bolivia, Evo Morales, mengatakan bahwa pemerintahnya akan meminta agar Presiden Israel, Shimon Peres, dan Perdana Menteri Ehud Olmert dinyatakan sebagai penjahat perang. 

Sementara itu, situasi di wilayah Gaza makin memprihatinkan. Hari ini adalah hari kedua puluh serangan Israel ke Jalur Gaza. Jumlah korban tewas sudah mencapai sekitar 1.025 jiwa sejak Israel menggempur Jalur Gaza 27 Desember 2008. Lebih dari 300 korban tewas adalah anak-anak dan sekitar 90 orang perempuan.

Dua pertiga dari total korban tewas adalah warga sipil Palestina. Sedangkan jumlah korban luka mendekati 5.000 orang. Menurut stasiun televisi Al Jazeera, Kamis 15 Januari 2009, lebih dari 80 ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka. Suasana putus asa dan ketakutan melingkupi mereka.

Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024