"Ini Komitmen Pemberantasan Korupsi"
VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah telah menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Yakni dengan memberikan ijin kepada kejaksaan untuk memeriksa 127 kepala daerah.
"Ini komitmen dalam pemberantasan korupsi," kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 16 Januari 2009. "Semuanya sudah diseleksi Presiden dengan baik."
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengijinkan 127 kepala daerah diperiksa oleh kepolisian dan kejaksaan. Mereka akan diperiksa dalam berbagai kasus dugaan korupsi. Kapasitas mereka pun beragam dari saksi hingga tersangka korupsi.
Kalla menjelaskan, berdasarkan undang-undang kepolisian dan kejaksaan baru dapat memeriksa aparat pemerintahan seperti kepala daerah, DPR, dan pemerintah harus pakai izin dari Presiden. "Kalau KPK tidak perlu," jelasnya.
Meski demikian, Kalla masih yakin 127 kepala daerah itu tidak semuanya bersalah meski ada yang diperiksa sebagai tersangka. "Lagipula baru diperiksa, bukan berarti bersalah," ujarnya.
Kepala daerah setingkat gubernur yang bakal diperiksa sebagai tersangka antara lain Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Freddy Sualang, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Serinata. Selain itu, kejaksaan juga telah mendapatkan izin memeriksa Bupati Purworejo Kelik Sumrahadi dan Wakil Bupati Minahasa Tanje Wowiling.
Kejaksaan, juga mendapatkan izin untuk memeriksa Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad. Fadel akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi APBD Gorontalo.
Fadel akan diperiksa dalam kasus dugaan korupsi dana APBD Gorontalo sebesar Rp 5,4 miliar. Dalam kasus ini, Ketua DPRD Gorontalo, Amir Piola Isa, sudah divonis bersalah. Amir dinilai bertanggung jawab dalam penggunaan bantuan dana mobilitas. Amir juga diduga bersama Fadel mengeluarkan Surat Keputusan Bersama nomor 112 Tahun 2002 dan No 16/2002. Kedua SKB itu terbit tanpa rapat paripurna atau rapat pimpinan.
7 Negara yang Miliki Toilet Netral Gender di Dunia, Mayoritas di Asia!
Beberapa negara telah memulai pembangunan toilet gender netral sebagai upaya untuk menyediakan fasilitas yang inklusif bagi kelompok LGBTQ+. Toilet gender netral infonya.
