VIVAnews – Organisasi sosial kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Indonesia, rencananya memberangkatkan kembali tujuh relawan ke jalur Gaza pada Kamis 22 Januari 2009. Mereka terdiri dokter yang membawa bantuan obat-obatan untuk korban perang Israel-Palestina.
“Ini merupakan tim kedua yang kami kirim ke sana,” kata dokter Hendry Hidayatullah, presidium MER-C di markas MER-C, Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Minggu 18 Januari 2009.
MER-C adalah organisasi yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan bekerja secara sukarela. Lembaga ini sering memberi bantuan kemanusiaan di daerah-daerah konflik.
Tim pertama terdiri empat dokter, Jose Rizal Jurnalis, Sarbini, Indragiri dan Mursalim, sudah diizinkan otoritas Mesir masuk Gaza Sabtu 17 Januari 2009.
Relawan yang diberangkatkan tahap kedua terdiri dari Arif Rahman (dokter umum), Abdul Muqni (dokter bedah), Nur Falila (dokter spesialis penyakit dalam), Dani Kurnia Ramdani (dokter bedah syaraf), Abdillah dan Bambang (logistik) serta Husein (penerjemah bahasa).
Arif mengatakan izin masuk Gaza untuk tim itu sedang diurus di Kantor Duta Besar Republik Indonesia di Cairo. Setelah izin keluar, mereka langsung terbang. Terlebih dulu mereka akan singgah di markas MER-C di Al Arifin, Mesir.
Arif mengatakan pihaknya juga mempersiapkan tim kemanusiaan berikutnya. Pengiriman tenaga medis, kata dia, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,