Perundingan Damai Israel-Palestina

Gus Dur Dukung Hillary Clinton

VIVAnews - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung pemikiran bahwa untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, faksi Hamas di Palestina dan Israel harus menghentikan kekerasan.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Pemikiran itu diajukan calon Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam perundingan hari ini. Perundingan ini dilakukan setelah terjadi kesepakatan genjatan senjata antara Israel-Palestina.

“Itu sudah tepat,” kata Gus Dur dalam konferensi pers di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat, Minggu 18 Januari 2009. Gus Dur didampingi putrinya, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid).

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

Menurut Gus Dur selain penghentian kekerasan kedua pihak, syarat perdamaian di kedua wilayah itu terjadi bila Israel diakui sebagai negara. Setelah itu status negara itu diberikan, maka pengakuan terhadap Palestina juga akan diberikan oleh Israel.

Gus Dur juga mendukung pemikiran Hillary bahwa perundingan damai berhasil bila dua faksi di Palestina, Fatah dan Hamas, juga dilibatkan.

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

“Karena yang butuh perundingan itu Hamas dan Palestina, bukan Israel,” kata dia.

Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024